Dan untuk memaksimalkan metode pembelajaran yang digunakan, guru juga bisa melakukan beberapa hal, yaitu:
*Menggunakan tulisan tangan ataupun ketik yang jelas dan rapi
   Salah satu masalah yang dihadapi oleh anak disleksia adalah sulit mengenali huruf dan mengejanya serta huruf yang sering tertukar-tukar. Untuk membantu mengatasi hal tersebut, maka guru harus menggunakan tulisan yang jelas dan rapi agar mudah dikenali, dieja, dibaca, dan diingat oleh anak disleksia.
*Menyampaikan materi pelajaran dengan bahasa yang sederhana, jelas, dan ringkas
   Anak disleksia memiliki keterbatasan dalam kemampuan membaca, oleh karena itu akan lebih baik jika materi pelajaran disampaikan dengan bahasa yang sederhana, jelas, dan ringkas. Hal ini dilakukan agar anak disleksia lebih mudah memahami materi pelajaran tanpa harus terlalu pusing untuk membaca teks materi yang panjang.
*Memberikan waktu yang cukup bagi anak disleksia dalam menyelesaikan tugas, PR, dan sebagainya
    Treatment yang perlu diberikan kepada anak disleksia adalah memberikannya waktu yang cukup dalam proses pengerjaan tugas, PR, dan sebagainya. Hal ini perlu diberikan karena anak disleksia membutuhkan waktu yang lebih dalam membaca, memahami, hingga menuangkannya dalam tulisan.
*Menyediakan daftar kosa kata ketika memasuki topik atau materi baru
  Perbendaharaan kata anak disleksia tidak seperti anak normal pada umumnya. Kata-kata yang diingat dan dipahami oleh anak disleksia relatif lebih terbatas. Sehingga diperlukan pemberian daftar kosa kata yang memadai saat memasuki topik atau materi baru. Adanya daftar kata ini diharapkan dapat membantu anak disleksia selama menerima materi atau topik baru yang disampaikan oleh guru.Â
  Dengan metode pembelajaran yang tepat dan dibarengi dengan tindakan atau bimbingan yang baik diharapkan anak disleksia bisa lebih lancar dan nyaman dalam menjalankan kegiatan belajarnya. Metode pembelajaran dan juga tindakan tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan agar hasil yang didapatkan bisa optimal.Â
Sumber Referensi