Mohon tunggu...
Nikmatul Sugiyarto
Nikmatul Sugiyarto Mohon Tunggu... Tutor - Tutor

Berekspresi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hati-hati Provokator Ada Dimana-mana

5 Oktober 2022   21:39 Diperbarui: 5 Oktober 2022   22:39 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : tiktok

"Pak semangat ya, biar cepet sembuh", kalimat bernada keras itu diucapkan oleh cici yang sedang menunggu ayahnya di rumah sakit, kebetulan kamarnya sebelahan dengan ayahku. Bak petir yang menyambar, disaat keluargaku penuh dengan kekhawatiran, hanya do'a lirihlah yang bisa terucap.  

Kami lupa akan kalimat penghibur untuk kepala kerluarga kami sebelum menjalani operasinya.

 Si cici dengan lantangnya menyerukan kalimat penyemangat untuk ayahku. Keramahan keluarga keturunan Tianghoa itu memang nampak saat obrolan terjalin sinambi membunuh waktu, memikirkan sakit yang didera masing-masing dari anggota keluarga kami.

 Sapa-sapaan kecil selalu kami dengar setiap pagi. Cerita hangat setiap malam juga mengalir begitu saja diantara kami. Jauh sebelum itu, ibu dan ayahku banyak menjumpai keturunan dari mereka dalam dunia bisnis, usaha, hingga aktifitas jual-beli. 

 Ibuku sampai hafal gelagat-gelagat mereka. Banyak pelajaran yang ibuku dapat dari kehidupan mereka. Kehidupan mereka yang padat akan persaingan memunculkan sifat disiplin cenderung keras dan otoriter serta mandiri. Sifat itu muncul demi kemujuran hidup mereka dan keturunannya nanti.

 Hal tersebut terbukti dari keseharian mereka yang lebih sering mengonsumsi bubur dari pada nasi atau makanan pokok lainnya. Memang hanya hal kecil, tapi dampaknya bisa besar untuk kelangsungan hidup mereka kedepannya. 

 Dari interaksi-interaksi kecil itu, mengubah pandangan publik bagaimana bisa orang keturunan mereka mencoba menguasai Indonesia. Sering kita dengar orang-orang keturunan china seperti mereka hanya membodohi kita yang jelas warga asli Indonesia, karena mereka selalu lebih unggul dari kita.

 Tidak, tidak seperti itu kawan. Mereka yang sudah lama tinggal di negara kita ini tidak selalu bernasib mujur. Aku sering menemui kerasnya kisah hidup mereka di tanah air kita ini. Mereka juga memulai kehidupannya dari 0. tidak terlahir dengan bergelimang harta. 

 Keturunan Tianghoa memang sudah banyak di Indonesia, karena mereka sudah merasa nyaman dengan lingkungan kita ini, bahkan hal itu sudah banyak diakui oleh keturunan mereka yang sejak lahir sudah di Indonesia.

 Tak sedikit dari mereka memuji bagaimana indahnya perlakuan yang mereka terima di negara penuh ketolerasian ini. Hingga berakhir membuat mereka enggan beranjak dari negara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun