Mohon tunggu...
Nikmah Annum Rangkuti
Nikmah Annum Rangkuti Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Sastrawan, Pengarang (calon)

IJAZAH HANYALAH TANDA KAMU PERNAH BERSEKOLAH, BUKAN TANDA KAMU BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pertemuan

8 April 2021   21:44 Diperbarui: 8 April 2021   21:47 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekadar sapa adalah awal
Lalu aku ingin mengenal
Berlanjut kuingin menghafal
Suaramu, rupamu, senyummu, dan fatal
Aku terdampar di jalan terjal
Aku ingin kembali
Tetapi hati mulai kesal
Rayumu telah menjebakku pada zona nyaman dan perhatian
Aku mulai candu pada hadirmu
Dan jantungku semakin menggebu
Bisikmu telah memenjadi lafal paling merdu

Di penghujung Maret, kumulai kisah yang dalam doa
Kusebut nama yang belum kujumpai rupa
Kuhitung hari demi hari yang kian lama
Rindu kian menganga

Ketahuilah dirimu telah menjelma sukaku
Candamu telah menepis sepiku
Aku merindukanmu disetiap detik menit yang berlalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun