Mohon tunggu...
Nikmah Mentari
Nikmah Mentari Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik dan Konsultan

Penulis, Pendidik, Konsultan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

The Power of Gift: Menciptakan Kebahagiaan, Bukan Mencarinya!

30 Juni 2022   14:16 Diperbarui: 30 Juni 2022   14:34 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sering berbicara tentang kebahagiaan yang masih banyak orang menganggap berasal dari kekayaan melimpah, pasangan cantik/tampan dan setia, anak-anak yang sehat dan cerdas, karir yang menanjak hingga ketenaran. Sayangnya tolak ukur yang demikian masih belum benar-benar memuaskan manusia, dengan kata lain bahwa apa yang dimiliki saja masih dikeluhkan apalagi yang tidak dimiliki.

Orang kemudian memiliki mindset bahwa kebahagiaan haruslah dicari dan dikejar, yang padahal ini seringkali salah alamat atau salah pergaulan. Kebahagiaan itu relatif, karna relatif maka sesungguhnya kebahagiaan bukan untuk dicari-cari. Kebahagiaan hanya akan ada dan eksis ketika pribadi sendiri yang menciptakannya. Maka, kebahagiaan menjadi tanggung jawab diri sendiri. 

Penting untuk diketahui bahwa salah satu gerbang menciptakan kebahagiaan yang hakiki sebagai manusia adalah memberi, berbagi, bersedekah. Karena tidak dapat dipungkiri, manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan interaksi dengan dan dari manusia lain.

Interaksi yang ditimbulkan tidak sekedar hubungan timbal-balik secara nyata yang kemudian dihitung dengan nilai materiil, akan tetapi, manusia akan memiliki perasaan, tingkat ketentraman, kebahagiaan dan keindahan dari berbagi kepada sesama manusia.

Banyak motivator dunia yang berbicara tentang Law of Reciprocity(LOR), dimana ada hukum timbal-balik yang menyatakan bahwa What you give is what you get. 

Seseorang yang menghabiskan banyak waktunya untuk diri sendiri lebih banyak mengalami tekanan daripada orang yang memberikan banyak hal kepada orang lain. Karena kodrat manusia sebagai makhluk sosial maka interaksi memberi, berbagi dan bersedekah merupakan bagian dari sebagai manusia. Namun, berbagi tidak sekedar harta atau uang lho!     

Yuk! simak tipe berbagi yang bisa menciptakan kebahagiaan atau minimal kedamaian hati sendiri:

1. Berbagai masalah. Setiap orang pasti memiliki masalah dengan kapasitas yang berbeda-beda. Pada umumnya, orang yang memiliki masalah akan menceritakan permasalahannya pada orang-orang terdekat, kepercayaan bahkan psikolog. Akan tetapi, beberapa orang cenderung memendam sendiri permasalahannya karena dianggap aib dan malu untuk diceritakan. 

Jika orang tersebut terus memendam masalah yang belum diselesaikannya, perlahan ia sedang membunuh dirinya. Drugs, stress, depresi, gila bahkan bunuh diri akan menjadi jalan pintas. 

Oleh karena itu, mulailah menceritakan permasalahan yang memang sudah tidak sanggup untuk disimpan seorang diri. Jika permasalahan itu mengandung aib, sebaiknya ceritakan kepada orang yang lebih tua, ahli atau orang terdekat yang benar-benar dipercaya. 

Dengan berbagi masalah, setidaknya akan mengurangi beban rahasia yang ditanggung dan orang yang mendengarnya akan merasa dihargai keberadaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun