Mohon tunggu...
Nikmatus Saadah
Nikmatus Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Belajar di masa kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedang belajar di masa dewasa bagaikan mengukir di atas air

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sikat Tuntas SBMPTN 2019

31 Oktober 2018   21:23 Diperbarui: 31 Oktober 2018   21:36 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perubahan sistem ujian seleksi masuk perguruan tinggi tahun 2019 memiliki beberapa kebijakan baru yang telah disampaikan oleh Mohammad Nasir (Kemenristekdikti). Berkaitan dengan hal ini sebenarnya penulis telah sedikit memaparkan dalam tulisan sebelumnya yang berjudul Kebijakan Kemenristekdikti Terkait SBMPTN 2019, Menyusahkan atau Memudahkan? Namun kecemasan terkait hal tersebut masih menyelimuti pikiran peserta didik kelas XII.  

Menengok pengalaman si penulis, bulan-bulan seperti ini memang mulai menggencarkan pilihan siswa kelas XII terkait program studi yang ingin diambil di jenjang kuliah. Sebagian dari mereka memang sudah mempunyai pilihan yang mantap, namun disisi lain banyak diantara mereka yang masih bingung akan langkah selanjutnya yang harus mereka ambil. Sehingga perhatian terkait SBMPTN mereka lupakan. 

Dengan kondisi seperti ini peserta didik sudah dihadapkan dengan masalah yang cukup rumit dan dapat mengganggu konsentrasi belajar mereka dalam menghadapi beberapa rentetan Ujian yang berujung pada Ujian Nasional (UN) dan Ujian Seleksi Masuk Perguruan Tinggi, apalagi ketika mendengar kebijakan ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri berubah kebijakannya. 

Banyak diantara mereka menganggap bahwa kebijakan baru ini cenderung lebih menyulitkan calon mahasiswa karena prosedur yang cukup rumit dan soal-soal yang diujikan berupa soal HOTS. Dimana sebagian siswa masih jarang yang memahami bagaimana soal-soal HOTS sehingga mereka beranggapan peluang untuk merebut kursi Perguruan Tinggi semakin sedikit. 

Akankah hal ini menjadi momok yang akan menghantui mereka? 

Kebijakan perubahan terkait ujian SBMPTN di tahun ini sebenarnya tidaklah merugikan bagi calon peserta didik. Mohammad Nasir mengungkapkan alasan dirubahnya kebijakan SBMPTN ini karena menerapkan keadilan bagi mahasiswa. Jika ditelusuri model ujian seperti ini cenderung lebih meningkatkan mutu pendidikan Indonesia dibanding dengan model sebelumnya. Sehingga konotasinya membawa dampak positif pada pendidikan Indonesia. 

Untuk itu tidaklah perlu bagi calon peserta ujian seleksi masuk perguruan tinggi merasa cemas yang berlebihan, cukup siapkan diri dan bekal pengetahuan yang lebih untuk persiapan yang matang. Berikut sedikit penulis paparkan tips menghilangkan kecemasan dan menjalani ujian seleksi masuk perguruan tinggi dengan baik. 

Dalam menjalani kebijakan baru, tentunya peserta didik tidak mampu mengatasinya sendiri tanpa bantuan pihak sekolah. Oleh karena itu, kerja sama dengan pihak sekolah adalah faktor utama dalam melaksanakan ujian seleksi masuk PTN sesuai kebijakan baru. Dalam hal ini biasanya yang sangat berpengaruh dan berkecimpung di dalamnya adalah guru BK, namun disamping itu pasti ada sangkut paut dengan guru lainnya, guru mata pelajaran atau bahkan kepala sekolah yang biasa disebut dengan stakeholder BK di sekolah. 

Sebagian sekolah maju khususnya di Kota Malang sudah memulai kerja sama antara guru BK dan stakeholder lainnya dalam mengoptimalkan kemampuan peserta didiknya sehingga mampu meraih keinginan yang mereka cita-citakan di jenjang selanjutnya. 

Dalam hal ini mereka mempunyai strategi yang disusun berdasarkan kreativitas dan kondisi sekolah. Sering kali dalam mempersiapkan SBMPTN guru BK di sekolah selalu disibukkan dengan urusan kanan kiri. Mulai menyikap masalah peserta didik terkait bidang studi yang diinginkan hingga program yang dibutuhkan siswa seperti macamnya bimbel SBMPTN yang ada di sekolah. Namun dalam menjalankan hal tersebut,  mereka juga tidak terlepas dengan strategi layanan BK yang di dalamnya meliputi:

1. Konseling Individual dan Konsultasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun