Mohon tunggu...
Nikita Tasya MR
Nikita Tasya MR Mohon Tunggu... Mahasiswa - education account.

let it flow and enjoy the process.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudut Pandang mengenai Insecure

27 September 2021   22:21 Diperbarui: 28 September 2021   14:53 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang pasti memiliki perbedaan pandangan mengenai insecure, baik secara definisi ataupun penempatan insecure tersebut. Tetapi, sebanyak apapun definisi insecure, bila itu memberikan dampak negative baik ke diri sendiri maupun orang lain, sepertinya kita harus bisa mengubah sudut pandang kita mengenai definisi tersebut deh.


Kalau ditanya apakah insecure adalah sesuatu hal yang tepat? Sepertinya pada dasarnya memiliki insecure dalam tiap jiwa manusia itu wajar, hanya tinggal bagaimana kita mengelola insecure itu menjadi hal yang patut untuk kita syukuri dan kita jadikan kelebihan untuk diri kita sendiri.

Mau bagaimana pun insecure yang kita rasakan terlebih nya setelah melihat orang lain, kayaknya kurang tepat untuk kita bandingkan deh, kenapa? 

Karena jika kita terus membandingkan apapun yang ada dalam diri kita dengan orang lain, ya tidak akan ada habis nya, dan orang lain juga tidak bertanggung jawab terhadap diri kita, kita lah yang bertanggung jawab terhadap apapun yang ada dalam hidup kita, jadi jangan buat diri kita sendiri lelah atas hal-hal yang kita ciptakan sendiri oke.

Kita pasti tau salah satu dampak insecure adalah hilangnya rasa percaya diri terhadap diri sendiri, jika kita sudah sampai di titik ini, bukankah akan sulit untuk kita bisa keluar dari zona ini, dampak tersebut membuat kita pada akhirnya sulit untuk melakukan apapun, coba deh mulai sekarang fokus terhadap apapun yang ada pada diri kita, fokus terhadap kemampuan kita, dan yakin terhadap hal positive apapun yang kita lakukan.

Kalau kita sadar insecure itu tidak baik untuk diri kita dan itu sama sekali tidak memberikan manfaat terhadap diri kita sendiri, ubah, ubah kebiasaan itu, kalau kata kak Sherly Annavita, paksakan! 

Paksakan kebiasaan baik itu datang dan hilangkan kebiasaan buruk itu. Yaps, kita tidak bisa menyamaratakan berbagai macam sudut pandang orang, tapi tiap kita pasti tau mana yang mendatangkan manfaat terhadap diri sendiri ataupun sebaliknya.

Seperti kata Charles Duhigg di dalam buku The Power of Habit beliau mengatakan bahwa "Of the actions people perform each day, aren't actual decisions, but habits". 

Dari sini kita menyadari bahwa betapa pentingnya pengaruh kebiasaan terhadap diri kita, maka dari itu jangan biarkan kebiasaan buruk itu menguasai diri kita.

Jika kita ingin mengubah insecure tersebut menjadi hal yang bisa kita terima bahwasannya setiap manusia memiliki keunikan nya masing-masing, maka lakukanlah perubahan, tapi ingat tidak ada proses yang langsung menghasilkan sebuah hasil, butuh ketekunan dan kesabaran terhadap perubahan tersebut.

Tetaplah menjadi diri sendiri, fokuslah untuk menata diri menjadi versi terbaik untuk diri sendiri, tumbuhkan lah rasa kepercayaan dalam diri, teruslah meng-upgrade diri sendiri untuk kenyamanan diri, dan teruntuk kita semua, jika kita insecure karena fisik sepertinya kita harus bisa mengesampingkan itu, sepertinya ini perlu di ingat, kita tidak perlu validasi ekstenal bahwasannya kita cantik ataupun ganteng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun