Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki luas daratan hampir sama dengan benua Eropa. Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki luas wilayah sebesar 1.904.569km, serta negara dengan jumlah 17.504 pulau dengan jumlah penduduk mencapai 270.203.917 jiwa yang memiliki bahasa serta berbagai adat istiadat dan budaya yang beragam. Suatu negara yang jumlah penduduknya apabila dikelola dengan benar menjadi sebuah kekuatan yang dibangun dari beragam adat dan budayanya.Â
Namun sebaliknya, semakin banyak penduduk suatu negara akan menjadi semakin banyak muncul suatu perbedaan dan permasalahan. Konflik atau permasalahan yang dilatar belakangi oleh agama sangat berbahaya dikarenakan akan mengakibatkan Tuhan sebagai landasan untuk bertindak.Â
Oleh karena itu, dalam kehidupan bermasyarakat harus semangat dalam membangun moderasi beragama yang menjadi tawaran sangat tepat untuk ditanamkan di Indonesia.Â
Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan yang berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan negara.Â
Moderasi lebih mengarah kepada cara masyarakat sebagai penengah dalam suatu persoalan khususnya dalam lingkup beragama. Dalam ajaran Hindu sangat mudah ditemui ajaran yang berhubungan dengan moderasi beragama misalnya yang terdapat pada Atharvaveda XII.1.4.5:
"Janam Bbhrati bahudha vivacasam, Nanadharmanam prthivi jathaukasam Sahasram dhara dravinasya meduham, Dhuruveva dhenur anapas phuranti".
Artinya:
Bumi Pertiwi yang memikul beban, bagaikan sebuah keluarga, semua orang berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda dan memeluk kepercayaan yang berbeda, semoga ia melimpahkan kekayaan kepada kita tumbuh penghargaan diantara kita.
Banyak ajaran Hindu yang bisa digunakan untuk menumbuhkembangkan kehidupan moderasi beragama. Misalnya ajaran Tattwam Asi yang menjadi impelementasi moderasi beragama yang dimana ajaran moral dari Agama Hindu identik dengan perikemanusiaan dalam Pancasila.Â
Tat Twam Asi memiliki arti engkau adalah aku dan aku adalah engkau, yang mengandung asas suka duka, paras paros, saling asah, saling asih dan saling asuh. Dalam filosofinya ajaran ini merupakan sebuah perasaan dimana kita meraskaan yang tengah dirasakan oleh orang yang kurang mampu, kita merakasan empati dan pentingnya solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat sehingga terbentuknya masyarakat yang sejatera.Â
Ajaran Tat Twam Asi yang diimpelentasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai media pembelajaran untuk masyarakat secara menyeluruh dalam sifat dan perilaku hidup bermasyarakat yang menjadikan kehidupan harmonis, saling mengisi satu sama lain, saling melindungi, dan pada akhirnya akan tercapai kesejahteraan hidup dalam kebersamaan.Â