Mohon tunggu...
Niken Satyawati
Niken Satyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu biasa

Ibu 4 anak, tinggal di Solo. Memimpikan SEMUA anak Indonesia mendapat pendidikan layak: bisa sekolah dan kuliah dengan murah. Berharap semua warga Indonesia mendapat penghidupan layak: jaminan sosial dan kesehatan. TANPA KECUALI. Karena begitulah amanat Undang Undang Dasar 1945.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Penyebab Yuyun Diperkosa Sampai Mati

8 Mei 2016   11:09 Diperbarui: 4 April 2017   17:25 16793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: twitterPilu dan nyesek dada ini mendengar kisah Yuyun, gadis mungil asal Bengkulu yang diperkosa hingga meninggal, kemudian jasadnya dibuang begitu saja. Pelaku "menggarap" Yuyun bergiliran. Mereka adalah 14 anak laki-laki (sebagian besar masih di bawah umur) yang kini sudah ditahan aparat Polri. Mereka akan merasakan dinginnya sel penjara selama kurang lebih 10 tahun, walau hukuman berapapun rasanya tak setimpal dengan kebiadaban yang mereka lakukan terhadap Yuyun.

Kasus Yuyun hanya satu di antara banyak kasus perkosaan yang akhirnya sampai ke meja hijau. Berdasarkan catatan Komnas HAM, selama lima tahun terakhir hingga 2015 ada 2.898 kasus kekerasan terhadap anak, 59,3% di antaranya kejahatan seksual. Namun hanya 179 kasus yang dilaporkan. Selebihnya yang jauh lebih besar jumlahnya, tidak dilaporkan dengan mengingat berbagai pertimbangan.

Tak urung, kasus yang menimpa Yuyun mungkin menjadi kasus paling sadis, yang membuat miris siapapun yang masih punya nurani. Para orangtua ditegur agar makin waspada. Pemerintah dan diingatkan keras agar memiliki sistem untuk melindungi warga negaranya. Institusi pendidikan ditampar dan dianggap tak berhasil melahirkan generasi yang lebih beradab. 

Yang cukup menarik adalah ketika minuman keras (miras) disalahkan dan dianggap sejumlah pihak sebagai penyebab utama terjadinya pemerkosaan terhadap Yuyun. Apakah orang yang minum miras akan lebih tinggi libidonya sehingga bisa melakukan perkosaan beramai-ramai terhadap seorang gadis, dan kemudian membuangnya dalam keadaan tangan terikat ke dasar jurang? 

Menurut saya pribadi, miras mungkin saja berpengaruh dan menjadi faktor penyebab. Namun itu hanya kecil saja. Sebagai catatan, saya bukan pendukung eksisnya minuman keras, bahkan saya jauh-jauh dari miras karena jelas itu diharamkan sesuai ajaran agama yang saya anut. Alih-alih menyalahkan miras, ada faktor-faktor yang lebih besar pengaruhnya sehingga lebih pantas "disalahkan". 

Faktor-faktor itu adalah:

1. Keluarga

Keempatbelas pelaku bukan begitu saja ada di dunia. Dia adalah produk sebuah keluarga. Keluarga berperan besar dalam membentuk karakter seorang anak. Keluarga yang paling berpengaruh kenapa 14 anak itu bisa menjadi  jahat bahkan biadab. Keluarga khususnya kedua orangtua ikut bertanggung jawab kenapa anak-anaknya masuk ke pergaulan yang salah.

Di mana kedua orangtua atau sanak keluarga lainnya ketika 14 anak itu mulai suka berkumpul, lalu berlanjut merencanakan kejahatan terhadap Yuyun? Bukahkah mayoritas mereka masih di bawah umur, thus mereka seharusnya masih di dalam pengawasan keluarganya? Di mana keluarga ketika anak-anak kecil itu mulai mengenal minuman keras? Di mana keluarga sehingga anak-anak itu mulai mengakses video adegan intim orang dewasa?

Apakah begitu sibuknya para orangtua dan sanak keluarga untuk urusan mencari penghidupan dan lain-lainnya sehingga tidak tahu anak-anak mereka suka berkumpul dengan anak-anak nakal?  Satu anak, kemungkinan besar tak akan tega dan berani melakukan kejahatan sekeji itu. Tapi ketika itu dilakukan beramai-ramai, maka mereka menjadi lebih berani dan tidak terkendali. 

Keluarga  khususnya para orangtua berkewajiban memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya. Mereka harus terus diawasi dan diarahkan agar menjadi manusia yang baik dan selalu mengedepankan nurani. Keluarga khususnya orangtua harus menanamkan nilai-nilai etika dan budi pekerti yang akan tertanam kuat pada diri setiap anak. Sehingga anak-anak akan takut berbuat jahat. Anak akan takut berbuat tidak senonoh kepada siapapun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun