Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepi Sahabatku

20 Oktober 2019   21:35 Diperbarui: 20 Oktober 2019   21:59 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malan ini ...
Ketika bidadari kecil kita lelap,
Tinggalah aku di tengah kesepian yang telah menjadi sahabat terbaikku
Menemaniku sepanjang malam
Memelukku menyelesaikan setiap tanggung jawab
Pun menguatkan aku dalam kerinduan yang kian mendarah daging

Sepi yang indah karena bisa membuatku mengangankan apa saja
Mengangankan kau temani
Mengangankan mendengar suara lembutmu menyemangatiku ketika mulai putus harapan
Mengangankanmu mengetuk pintu dan memberikan senyuman sebelum lantas memelukku erat
Sebelum mengucapkan bahwa kau pun merindukan aku
Mengangankan kamu memeluk punggungku yang diam terpejam merasakan deru cinta kita

Aku bebas mengangankan apa saja
Dan tak seorangpun mampu melarangnya
Kamu, aku ataupun dia
Karena angan ini adalah hadiah manis dari SEPI yang kuakrabi
Bingkisan terindah dari kebersamaan kami

Malam semakin dalam, alunan lembut nyanyian gelapnya semakin mempererat pelukan sepi itu
Dan aku semakin bebas mengangankan apa saja ....
Aku pun mengangankan kamu pulang, pulang yang sesungguhnya bersama sebuah senyuman yang menjelaskan kepada kami dan kita bahwa kamu sebenarnya sangat mencintai ku. Mencintai kami ...
Malam semakin larut dan aku semakin bebas mengangankan apapun ...

Selamat menikmati cinta jauh kita. Cinta yang sebenarnya sangat dekat ...
Sayang, kita tidak jujur mengakuinya
sebenarnyalah, kau tak pernah jauh ...

karena ada dihatiku
Sampai kapanpun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun