Mohon tunggu...
Niken N Hapsari
Niken N Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya ingin menjadi pribadi yang mempelajari hal-hal kecil di sekitar. karena dengan begitu saya akan mudah untuk menghargai sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dilema Remaja di Zaman Barbar

26 Oktober 2021   00:50 Diperbarui: 26 Oktober 2021   01:05 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hai

Aku menulis ini tentu tanpa maksud ingin menyinggung siapapun atau pihak manapun yang merasa bahwa ini salah atau kurang. Aku hanya bertujuan untuk berbagi melalui tulisan pengalaman kecil milikku.

Saat ini umur menjadi tetap menjadi patokan seorang wanita harus segera, cepat-cepat menikah. Tentu untuk di Negeri ini ada hukum kebiasaan dan adat menjadi sebuah bacaan yang wajib diketahui dan dipatuhi terus menerus oleh generasinya. Problematika menikah karena umur sudah sangat bergantung sekali, jikalau sudah diatas 20 tahunan tidak memiliki calon pasangan yang mapan banyak anggapan bahwa itu hal negatif. Tentu, tidak ada salahnya menuruti nasehat orang tua dan para tetua yang mana masih positif. Untuk di perkotaan meski tidak terlalu dibicarakan namun pasti menjadi warning bagi kaum wanita, sehingga saat akan memilih berpikir melanjutkan studi atau mencari jenjang karier terbelenggu dengan "kawin". Buruan kawin atau takut tidak laku munculah perasaan gelisah akhirnya menajdi beban yang sebetulnya jika di singkirkan dahulu dapat melanjutkan kegiatan positif lainnya. menurutku, untuk soal kawin bukan perkara sepele namun harus dipikirkan matang-matang. Budaya ini sepertinya bukan untuk dihilangkan namun diperbaharui menjadi pemikiran menikah saja asalkan semua baik wanita dan laki-laki sudah cocok dan saling menetapkan tujuannya. Tentu soal mapan atau kesiapan finansial terkadang membuat semua tidak menapik adalah hal yang krusial harus di keep ya! karena balik lagi kasus perceraian di Indonesia juga tidak cukup sedikit kebanyakan kurang kesejahteraan satu sama lain. perlu diketahui saat menikah wanita juga sangat berharga begitupun juga sang lelaki sebagai kepala keluarga. Saling menghargai dan kerja sama dalam urusan rumah tangga salah satu metode awal yang mesti dipikirkan oleh calon remaja yang akan melanjutkan hidup ke tahap perkawinan seperti aku. Perlu sekali edukasi dan pengetahuan seputar itu semua, semacam ospek kecil-kecil. Kita tidak tahu kapan dan dimana akan bertemu kemudian membangun hidup bersama. So, be smart Bismillah. Semoga semua dalam keadaan baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun