Mohon tunggu...
Niken N Hapsari
Niken N Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya ingin menjadi pribadi yang mempelajari hal-hal kecil di sekitar. karena dengan begitu saya akan mudah untuk menghargai sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kehilangan Orang Tercinta karena Covid-19

14 Juli 2021   13:20 Diperbarui: 15 Juli 2021   18:07 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Selama empat hari aku merawat ayah dan ibu karena tiba-tiba selang beberapa hari ibu juga sakit dan jika di lakukan pengamatan itu karena tertular dari ayah. 

Ayah dan Ibu memang sempat melakukan tes swab antigen pada 4 Juli setelah melakukan vaksin dan dinyatakan mereka positif. Ibu berumur 51 tahun dan aku juga adik laki-lakiku lebih dahulu mendapatkan vaksin. 

Setelah itu ayah pada tanggal 1 Juli. Selang waktu itu ayah dan ibu kondisinya makin memburuk. Khususnya ayah yang sudah mulai mengeluhkan sesak di dadanya. 

Ayah adalah perokok berat itu mungkin menjadi memperparah keadaannya. Aku sebisa mungkin mencari-cari rumah sakit dan alat tabung oksigen. Menyayat hati semua menolak rumah sakit yang ada penuh dengan pasien covid dan oksigen telah terpakai semua. 

"Mbak, ayo mba sakit sekali, Ya Allah panas dada"...

"sabar ayah, aku coba mencari semua menolak ayah. istighfar Ayah"...

"YA Allah sakit, panas..."

Hatiku hancur tidak terpikir siapa yang salah hanya satu ayah dapat tertangani, saat mencari batuan banyak sekali kendala driver ojek online tidak ada yang mau semua menolak mengantar melihat kondisi ayah keluarga menjauh tidak ada yang berani. Rasanya panah tombak sudah tertancap ke dadaku dan mulai meusuk sampai ke belakang. 

Kenapa bisa kejadian ini terjadi? 

Aku tidak sempat berpikir siapa yang patut disalahkan jila sekarang aku sudah membaik dan kelaurga bisa menyalahkan kematian ayah dari satu persatu  Aku tidak melakukannya, entah kenapa aku lebih memilih untuk mengikhlaskan ayah pergi dan istirahat, saat ayah pergi ada tanggung jawab lagi yang aku harus jaga ibu yang belum sembuh dan mulai drop dengan kepergian ayah. 

Namun takdir berkata lain tepat pada pukul 15.30 tanggal 8 Juli 2021 ayah berpulang ke rahmatullah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun