Well, Seperti yang ada pada judul atau headline tulisanku kali ini berbicara berkaitan dengan kisa kasih asmara dua insan manusia perempuan dan laki-laki yang memadu kasih seakan dunia adalah persinggahan awal menuju jalan keabadian yang berharap dapat dipersatukan kembali. But, thats its not talk about love experiance or love methode. Ini aku bercerita kisah percintaan yang dikemas melalui laman cover tulisan yup penulis terkenal asal Amerika Nicholas Sparks. Biografi Nicholas Sparks.
Nicholas Charles Sparks (lahir 31 Desember 1965; umur 55 tahun) adalah seorang novelis dan penulis skenario asal Amerika Serikat. Sampai saat ini, 18 novel diterbitkan dan menjadi novel-novel terlaris di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Sebagian besar novel-novelnya bertemakan tentang cinta, nasib, dan kisah asmara. Sebelas dari novel-novelnya telah diadaptasi ke layar lebar, termasuk Message in a Bottle, A Walk to Remember, The Notebook, Nights in Rodanthe, Dear John, The Last Song, The Lucky One, Safe Haven, The Best of Me, The Longest Ride, dan The Choice (Wikipedia).
Secara start karier Nicholas memang menulis novel yang berbau kisah romansa terlebih sudah dijadikan film yang salah satunya terpilih menjadi best movie. Di dalam film yang diambil dari cerita novel sangat menyiratkan maksud bahwa pilihan seseorang dalam menjalin sebuah hubungan dengan seseorang tanpa perlu waktu dan pertimbangan atau bahkan taktik dan intrik. Cukup sekali pendekatan yang menandai ketertarikan dengan niat keseriusan maka kisah cinta itu akan terwujud.
Bukan membuat naif diri pada kenyataannya masih banyak di dunia nyata sekarang wanita merasa ingin bermandiri dan merasakan kesepian yang dia buat sendiri dan menutup dengan cara kesibukkan diri atau karier. Namun pada dasarnya kembali kepada sebuah pilihan, rasa dan setiap detak jantung yang sehat pastinya membutuhkan objek yang tepat untuk saling merasakan.
Terbuka dengan hati bukan berarti membiarkan itu mudah dimiliki orang lain membuka hati supaya merasakan adanya sinkronisasi antara hati, pikiran dan jiwa. Menurut laporan Global Burden of Disease, yang hasilnya juga diakui oleh WHO, ada enam negara yang dinyatakan memiliki tingkat depresi paling tinggi. Survei ini dilakukan dari tahun 1990 hingga 2017.
Survei dilakukan dengan metode mengukur ASR (Age Standardized Rate). Ini mengukur negara mana yang punya tingkat depresi tinggi dengan metode ASR, tidak mencerminkan kejadian depresi yang sebenarnya. Metode ASR hanya dilakukan untuk membandingkan kejadian depresi di berbagai negara, wilaya, atau periode historis yang berbeda. Berikut adalah negara yang termasuk dalam jumlah tingkat depresi yang tinggi.
Lesotho.
Maroko.
Greenland.
Myanmar.
Indonesia.
Filipina.
Dalam penelitian tersebut, tidak dijelaskan rinci penyebab depresi di masing-masing negara. Namun, pada negara Lesotho, peneliti menyimpulkan bahwa kondisi di negara itu sendiri yang menyebabkan tingkat depresinya tinggi (KlikDokter.com). Di saat kondisi seperti ini anjuran demi anjuran tidaklah mampu merubah jikalau pemilik badan yang mengaendalikannya ya diri kita sendiri.
Perbanyak mencintai dan merasakan kehangatan dari orang-orang disekitar itu juga salah satu obat dan juga bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Semoga kita semua selalu mendapat kesempatan yang baik meski diwaktu yang tidak tepat sekalipun. Salam~
