Mohon tunggu...
Niken Kartika
Niken Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - niken

Kamu akan menemukan tujuanmu dimana kamu akan menemukan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama di Indonesia

2 Desember 2021   16:22 Diperbarui: 2 Desember 2021   16:24 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Moderasi beragama merupakan cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Radikalisme, ujaran kebencian dan runtuhnya hubungan antar umat beragama adalah yang dihadapi negara indonesia saat ini. Islam Moderat atau yang dimaksud juga dikenal sebagai Islam  Wasathiyyah, berasal dari dua kata  Islam dan  "wasathiyyah". Islam dikenal sebagai agama yang penuh keberkahan yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Islam adalah agama mayoritas dari  Indonesia, dengan populasi terbesar di dunia. Kata moderasi berarti "alwasathiyyah" dalam bahasa Arab. Al-Asfahaniy mendefinisikan "wasathan" sebagai "sawa`un" yang merupakan antara dua batas, dan dalam keadilan itu adalah normal, atau umum. Wasathan juga berarti meninggalkan tanpa kompromi dan meninggalkan garis kebenaran agama. Dalam bahasa Arab, kata tabah biasa disebut "wasath" atau "wasathiyyah".

Dalam konteks pemikiran Islam di  Indonesia, konsep moderatisme Islam setidaknya memiliki  lima ciri: Pertama, idealisme tanpa kekerasan yang diajarkan oleh Islam. Kedua, mengadopsi pola  kehidupan modern dan segala turunannya, ilmu pengetahuan dan teknologi, demokrasi, hak asasi manusia, dan lain-lain. Ketiga, penggunaan pemikiran rasional  dalam mendekati dan memahami ajaran  Islam. Keempat, menggunakan pendekatan kontekstual untuk memahami sumber  ajaran  Islam. Kelima, penggunaan ijtihad pada tahun menetapkan hukum Islam (istinbat). Namun, kelima sifat tersebut dapat  diperluas ke beberapa sifat lainnya, seperti  toleransi, kerukunan, dan kerjasama antara kelompok  agama yang berbeda.

Ajaran Islam moderat yang sesuai dengan Rahmatan Lil 'Alamin, mengambil sikap anti-kekerasan di lingkungan masyarakat dan memahami perbedaan yang mungkin terjadi. Menerapkan undang-undang terbaru dengan istinbath, membenarkan dan mengatasi dinamika permasalahan masyarakat Indonesia dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan teknis. Seperti halnya perbedaan sikap menjadi dinamika kehidupan sosial dan menjadi bagian dari masyarakat. Keberadaan Islam Moderat cukup untuk menjadi penjaga dan penjaga konsisten islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengembalikan citra islam yang sebenarnya, diperlukan moderasi  bagi pemeluk agama lain untuk merasakan kebenaran ajaran Islam, yaitu Rahmatan lil` 'Alamin.

Islam tidak menganggap semua agama sama tapi perlakukan semua agama sama, itu menurut konsep wasattiyah islam. Apakah itu konsep egalitarianisme itu sendiri diskriminasi terhadap agama lain. Dan cara sederhana untuk mengartikannya adalah sebuah konsep yang yaitu konsep toleransi. Sesuai dengan ciri-ciri moderasi islam, orang kafir indonesia itu pasti sudah hidup berdampingan dan saling bertoleransi menjaga stabilitas antar umat beragama menjaga kerukunan antar umat beragama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun