Mohon tunggu...
Niken Anggraini
Niken Anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - podcast: anchor.fm/saya-niken

Novel : Suweng Mbah Tukah (gratis di Fizzo), Numa Dan Benda Bertuah (gratis di Fizzo), Pangeran Gelatik (gratis di Fizzo), Dita dan Sena: Sang Penakluk (gratis di Fizzo), Berlabuh Di Sisimu (Kwikku), Oh My Beebu (Hinovel, Sago, Bakisah, Ceriaca), Diary Cinta Naelsa:Macaca (Hinovel, Bakisah, Ceriaca)

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sakit Mata

16 Juli 2019   12:15 Diperbarui: 20 Juli 2019   09:16 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sudah memetik selembar daun sirih di rumah Bu Yanti  saat ia menawari obat tetes matanya.

"Daripada kamu repot nyeduh sirih sama air panas, terus nunggu dingin dulu sebelum kamu pakai buat ngobatin matamu, mending kamu pakai  obat mata saya aja," kata Bu Yanti.

Perempuan berusia 60an ini terhitung masih kerabat saya. Kami tinggal di komplek perumahan yang sama. Cuma beda gang saja. Rumah saya gangnya masih depan komplek, dekat  pintu masuk utama perumahan. Sedangkan rumah Bu YantI agak masuk ke dalam komplek. Sekitar 10 menitan kalau jalan kaki dari rumah saya ke rumah Bu Yanti.  

Saya ke rumah Bu Yanti karena tadi ibu saya bilang kalau perlu daun sirih sebaiknya saya memintanya ke Bu Yanti saja. Sebab di teras rumahnya ada tanaman sirih. Bu Yanti memang hoby bercocok tanam. Jadi di teras rumahnya itu ada  aneka tanaman. Termasuk sirih.

"Saya dua Minggu yang lalu juga ke dokter. Mata saya ini juga ngalami kayak kamu gitu itu. Gatal dan seperti ada yang mengganjal," lanjut Bu Yanti.

Tadi sewaktu saya datang dan izin minta daun sirih, Bu Yanti sempat bertanya mau dipakai buat apaan daun sirihnya? Saya jawab untuk mengobati mata kiri saya yang sejak saya bangun pagi tadi terasa gatal dan seperti ada sesuatu yang mengganjal.  

Ini hari Minggu. Dokter praktek dekat perumahan tutup. Besok baru buka lagi. Apotek paling dekat rumah letaknya dekat pasar. Jalan menuju sana sedang dalam perbaikan. Kalau mau ke sana harus mencari jalan alternatif. Jadi makin jauh saja letaknya. Karena itulah saya memilih untuk menggunakan daun sirih  saja sebagai pertolongan pertama. Dulu saya juga pernah mengalami yang seperti ini, setelah saya beri seduhan air sirih untuk mencuci mata, rasa gatal dan mengganjalnya hilang.

"Saya dikasih obat bagus tuh sama dokternya. Saya pakai 2 kali aja, gatal dan mengganjalnya sudah hilang kok," imbuhnya lagi.

Saya yang tadinya sudah memetik selembar daun sirih di teras rumahnya itu jadi ragu-ragu untuk memetiknya lagi. Maklum sang pemilik rumah sudah memberi alternatif pilihan seperti tadi. Saya jadi diliputi perasaan tak enak bila masih terus memetik daun sirihnya.
Sejujurnya saya lebih senang jika harus menggunakan daun sirih saja untuk mengobati sakit mata saya hari ini. Karena ini merupakan obat tradisional yang rendah efek samping kalau menurut saya secara pribadi. Kalau pun saya sampai pakai obat, saya maunya memakai obat yang diberikan dokter usai memeriksa mata saya saja. Biar aman.

Tapi karena takut Bu Yanti tersinggung jika saya menolaknya secara terang-terangan, akhirnya saya putuskan untuk melihat obat mata miliknya tersebut. Bu Yanti mengajak saya masuk ke ruang tamu rumahnya. Saya terima ajakannya itu. Saya masuk ke ruang tamunya dan duduk di sofa, sedangkan Bu Yanti masuk ke kamarnya untuk mengambil obat tetes mata. Tak lama Bu Yanti keluar kamar sambil membawa sesuatu di tangannya.

"Ini obat matanya ! Kamu pakai sana!" katanya memerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun