Mohon tunggu...
Niken Wu
Niken Wu Mohon Tunggu... pegawai negeri -

A civil servant who work for Coordinating Minister for Economic Affairs.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ratu Lebah, Aurora

19 Juni 2017   14:13 Diperbarui: 19 Juni 2017   14:19 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ratu Lebah, Aurora

Demi matahari dan cahayanya di pagi hari. Demi langit serta bangunannya.
Demi bumi dan seluruh penghamparannya.

Pagi ini mentari bersinar cerah setelah beberapa hari murung terselimuti awan. Burung-burung bernyanyi indah saling bersahutan menyambut hangatnya cahaya fajar. Kelinci pun berlompat-lompatan memancarkan rona merah kemilau sembari merumput. Ikan-ikan di tengah danau berenang berebut kail sang nelayan. Sementara segerombolan bebek cantik sedang mandi di pinggir sungai penuh suka cita. Tak ketinggalan sang monyet pun berkelantungan di ranting sambil menyantap pisang pak tani. Inilah pertunjukan teatrikal drama yang dibawakan oleh murid-murid Chike School pada acara pesta kenaikan kelas dan wisuda taman kanak-kanak tahun ajaran 2016/2017. 

Sebagai mamah muda yang istilah kekiniannya dikenal mahmud, aku sangat bersyukur sekali bisa hadir menyaksikan pertunjukan mereka dari awal hingga selesai. Bagaimana tidak? Peristiwa pagi ini benar-benar membukakan mata hatiku akan indahnya dunia anak-anak, yang sebelumnya tidak pernah aku bayangkan sama sekali.

Mereka sangat antusias dan menikmati pertujukan sesuai dengan perannya masing-masing. Terdengar dari suaranya yang lantang saat menyanyi menirukan suara burung, suara serigala melolong, suara kambing mengembik mencari perlindungan dari tikaman serigala. Mereka juga semangat menirukan gerakan lincah kelinci yang tengah melompat-lompat, ikan berenang, burung terbang membelah cakrawala, dan menirukan monyet  berjalan. Tingkah mereka sangat lucu dan menggemaskan. 

Mata malaikatnya bersinar terang menyampaikan pesan: lihatlah mamah dan papah, aku sedang menampilkan permainan terbaikku. Senyum para bidadari khayangkanpun mereka pinjam untuk berbagi kedamaian dan kebahagiaan. Inilah mengapa senyum dan tatapan mereka selalu menjadi penyemangat dan penguat kami untuk terus berkarya dan berkarya. Inilah anugerah yang tiada terkira dari Tuhanku Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih. Ya Allah dari mereka aku banyak belajar bagaimana menjalani hidup dengan penuh suka cita dan penuh canda tawa, menebarkan aura kebahagiaan. Kalau Engkau berkenan izinkan aku merengkuh semua hati malaikat-malaikat kecil-Mu dengan pelukan hangat milik-Mu yang Engkau titipkan padaku, pintaku dalam hati.

Waktu berjalan sangat cepat bahkan hampir tidak mengenal kompromi. Tidak terasa aku telah bergabung dengan keluarga besar Chike selama sembilan bulan sejak ratu lebahku, Aurora menginjak usia 1.5 tahun. Ya pada kesempatan pentas The Jungle kali ini dia mendapat peran sebagai Ratu Lebah. 

Selain dari para malaikat mungil yang tak bersayap ini, aku juga banyak mengambil pelajaran hidup dari para mahmudnya.

Mahmud pertama, yang kesehariannya akrab disapa mommy. Orangnya cantik, tinggi, modis, smart, supel, dan penampilannya selalu rapi. Kami sering bertemu saat mengantarkan anak kami sebelum berangkat ke kantor masing-masing. Dari cara berbicara dan berpenampilan terkesan perempuan karir yang mandiri dan well manner. Sesaat aku teringat nasehat orang tuaku: ajining diri saka lathi ajining raga saka busana, kurang lebih kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kepribadian yang baik tercermin dari perkataan yang santun dan penampilan yang baik dicerminkan dari cara berpakaian. Pakain bagus tidak harus mahal tetapi rapi, bersih, dan sopan.

Meskipun wanita karir tampaknya mahmud ini penyayang anak-anak dan berperangai sabar. Ketika mengantarkan anak semata wayangnya sering kali aku melihat si buah hati merengek minta gendong dan tidak mau turun dari mobil. Sambil memeluk dan menenangkannya ia lantas turun dari mobil mengajaknya bermain. Tidak berselang lama akhirnya sang anak pun mau ditinggal bekerja. Selain itu kesabarannya dan kecakapannya sebagai mahmud terbukti ketika sukses menjadi MC di acara pentas seni ini.

Mahmud kedua ini tidak kalah hebat, dia benar-benar wonder women yang kukenal. Aku tahu posisinya di kantor sebagai pejabat sekelas general menejer, namun di rumah dia selalu berusaha menjadi ibu yang penuh kasih sayang dan kelembutan untuk anak-anaknya. Cantik, enerjik, mandiri, dan pekerja keras. Entah bagaimana caranya mengurus 3 orang anak yang masih balita tanpa ada asisten rumah tangga. Aku akui team worknya sangat hebat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun