Mohon tunggu...
Nidya Utami
Nidya Utami Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis

Menulis adalah passionku. Medium kata adalah caraku mengekspresikan diri

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Daya Tarik Konsep K-pop Apa Sih?

11 September 2022   09:28 Diperbarui: 11 September 2022   10:29 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kpop dan American Pop sebenarnya tak jauh beda. Menilik banyak campur tangan pembuat lagu dari negri paman Sam di lagu-lagu kpop. Beberapa contoh adalah beredarnya demo lagu penyanyi tenar Taeyeon SNSD yang bermula lirik lagunya bahasa Inggris. 

Jadi tak aneh sekarang kpop wara-wiri di acara penghargaan lagu Amerika Serikat walaupun senimannya bukan domisili disana. 

Namun dari segi pemasaran, American Pop menyuguhkan tema-tema lebih pada magnetisme dewasa sedangkan Korean Pop menyajikan tema imut dengan sensualitas halus yang cenderung pemakaian simbolisme saja hingga dinilai sebagai tayangan ramah anak-anak. 

Dari opini aku sih American Pop secara progresi lagunya jauh lebih simpel dan catchy sedangkan lagu kpop suka progresi eksperimental genre blending. Adapun kesan-kesan dari susunan melodi yang ingin ditampilkan American Pop banyak kepada unsur otensitas opini sosial sedangkan kpop suka tampilan kesan unsur mimpi manusia. 

Saat konferensi pers disertai promosi melalui wawancara juga American Pop lebih mengusung tema serius sebagai representatif sebuah opini massa tertentu dari fandomnya maka interaksi antara seniman dan fansnya berjarak.

Sedangkan kpop emfasis seniman sebagai paket hiburan saja walaupun ada yang vokal mengenai isu khusus seperti BTS tapi tetap struktural hubungan seniman dan fandomnya kurang jaraknya. 

Kukira tiap struktur dunia musik punya pesan tersendiri. Selama aku menyelami dunia kpop secukupnya aku jadi lebih sadar mekanisme umum industri musik yang prevalen juga di American pop hanya tertutupi dengan pesannya pada guna perjuangan aktivisme sosial melalui seni. 

Semisal kalau di wawancara yang pakai skrip tiap seniman dituntut untuk mempersiapkan special skill demi hiburan penontonnya, ini berlaku juga di wawancara Hollywood yang kekurangannya adalah tidak jujur mekanisme seni agar mempertahankan karisma magnetis senimannya. 

Meskipun kpop kekurangannya bisa pada tema yang terlalu inosen hingga terkesan tak ada bisa memetik pelajaran namun transparansi akan mekanisme seni membuat kenikmatan pada seni jadi terukur dalam kesadaran akan pertanyaan esensial apa itu seni. 

Tentu ini dirasakan semua fansnya dan peminat seni bebas memilih konten apa yang ingin diikuti. Pendapatku sih penikmat seni terbaik itu tidak terjebak elitisme dengan seleranya dan terbuka mendengar beragam konten agar mencari faedah dan selalu ingat faedah itu aneka bentuknya. 

Aku sendiri tidak merasa sebagai penikmat seni tulen kan aku hanya kasual saja namun aku suka saja mengulas seni sebagaimana persepsiku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun