Sudah 2 tahun lamanya Indonesia di jajah oleh virus covid-19 banyak sekali dampak yang bermunculan akibat virus covid-19 ini salah satunya sektor ekonomi. Namun pemerintah terus melakukan upaya untuk mengurangi penyebaran virus tersebut dimulai dari PSBB, PPKM yang saat ini sedang di jalani oleh kita semua, serta vaksinisasi. Berbicara mengenai vaksinisasi, banyak sekali masyarakat di Indonesia yang ragu akan vaksin tersebut bahkan enggan melakukan vaksinisasi. Akibat dari keraguan tersebut banyak sekali pertanyaan yang muncul seperti "Kalau sudah vaksin itu artinya kita dapat terbebas dari virus covid-19 ya?"
Vaksinisasi di Indonesia telah di mulai pertama kali oleh pemerintah pada tanggal 13 bulan Januari tahun 2021 dengan vaksin yang sudah biasa kita dengar yaitu SINOVAC.Â
Orang pertama yang mendapatkan vaksinisasi di Indonesia ini ialah Bapak Presiden Jokowi Dodo. Pada saat vaksinisasi tentu saja ada beberapa tahapan yang perlu di lakukan oleh Bapak Presiden RI ini.Â
Kemudian sehari setelah Bapak Presiden Jokowi Dodo ini melakukan penyuntikan vaksinisasi di lakukan lah penyuntikan vaksinisasi kepada tenaga medis dan tenaga penunjang lainnya di 34 provinsi. Penggunaan vaksin sinovac di Indonesia ini tentu saja sudah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak terkait, seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) serta Emergency Use Authorization ( EUA). Data mengatakan pada tanggal 12 juli lalu bahwa jumlah orang yang telah menerima vaksinisasi di Indonesia pada dosis pertama sudah mencapai 40.228.811. Dan tentunya semakin hari sudah semakin bertambah. Vaksin yang di gunakan ialah SINOVAC.Â
Vaksin SINOVAC ini digunakan untuk mencegah penyebaran virus corona tipe SARS-Cov-2. Setelah melalukan penyuntikan vaksin sinovac tersebut tentu saja ada efek samping yang di timbulkan seperti, demam, pusing, sudah pasti nya nyeri pada bagianyang telah disuntikan, dan lain-lain. Efikasi vaksin sinovac ini berkisar sekitar 60-70%.
Seiring berjalannya waktu dan masa pandemi di Indonesia pun masi terus berlanjut kemudian muncul lah varian-varian baru dari covid-19 ini. Seperti, Alfa, Beta, Gamma, Delta, Lambda, dan Kappa. Tentunya dari varian-varian tersebut memiliki karakteristik virus yang berbeda-beda Seperti varian delta yang memiliki karakteristik 30-100% penderita tersebut tertular dari penderita varian alfa, dan risiko untuk varian delta ini tinggi sehingga membutuhkan perawatan khusus dari tenaga kesehatan.
Varian vaksin di Indonesia pun kini tidak hanya sinovac namun ada beberapa varian lannya seperti vaksin novavax, vaksin sinopharm dan masih banyak lainnya yang tentunya memiliki manfaat yang sama yaitu mencegah virus covid-19 yang kini sedang menjajah Indonesia dan dengan tingkat efikasi yang berbeda-beda tentunya.Â
Dibalik berjalannya vaksinisasi di Indonesia tentu saja tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang meragukan vaksin tersebut bahkan enggan melakukan vaksinisasi. Berbagai macam pertanyaan dan anggapan dari masyarakat pun mulai bermunculan. Bahkan tidak sedikit dari masyarakat yang sudah melakukan vaksinisasi ini beranggapan bahwa dengan sudahnya mereka melakukan vaksinisasi maka mereka tidak akan terkena wabah virus covid-19 ini. Pertanyaan atau anggapan masyarakat mengenai hal tersebut tidaklah benar keberadaannya, hal ini di sebabkan karna pada dasarnya tidak ada vaksin yang akan memberikan perlindungan 100% terhadap setiap makhluk yang telah melakukan vaksinisasi ini.
Dampak yang di sebabkan oleh wabah virus covid-19 yang sedang merajalela di Indonesia ini sangat lah banyak. Hampir semua bagian di negri kita tercinta ini terkena dampaknya. Namun, pemerintah tetap melakukan upaya-upaya untuk mencegah dan menanggulangi masalah mengenai virus covid-19 ini agar cepat berlalu atau pergi dari Indonesia.Â
Dan di himbau untuk semua warga Negara Indonesia agar dapat mematuhi segala peraturan yang di buat oleh pemerintah saat ini seperti Memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan. agar semua keinginan kita yaitu cepat berlalunya masa pandemic ini cepat segera terlaksana.
