Mohon tunggu...
Nida Nur Hanifah
Nida Nur Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga - 21107030016

If Happy Ever After Did Exist

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Time Traveler

29 Juli 2022   13:05 Diperbarui: 29 Juli 2022   13:13 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hendak ke mana?"

Yogyakarta, Indonesia 2018

Segala persiapan selesai. Tiga orang yang "mengaku" sebagai warga negara asing dan memalsukan semua data pribadi siap untuk menjalani kehidupan di kota pelajar. Terutama si Lelaki bermata biru yang kini siap untuk "berkuliah" di salah satu universitas komunikasi di Yogyakarta.

"Jangan sampai kesiangan, ini bukan misi yang sederhana!" Perempuan Berkacamata memelototinya saat berpapasan di lobi hotel.

"Hey, ayolah bisakah kita menikmati ini layaknya tour liburan?" oceh Lelaki Bermata Biru

Kedua teman perempuannya mencibir. Mereka berdua melamar pekerjaan di salah satu perusahaan media cetak besar di Yogyakarta. Mereka bergegas keluar hotel dan berbaur di jalan bersama banyak manusia lainnya.

Tahukah kalian? dari sekian banyaknya manusia yang kalian temui ada yang merupakan manusia pribumi, kemudian ada pendatang yang menetap beberapa waktu yang lama. Diantara semuanya ada yang memiliki pekerjaan, seorang pelajar, atau mungkin pengangguran dan satu lagi "bukan manusia". Mungkin sekitar 1% atau nol koma sekian % yang bisa kita sebut tidak jelas asal muasalnya, entah mereka hantu, atau manusia dari multiverse lain, atau seorang penyelundup, orang asing yang secara prosedur tidak mungkin berada di suatu tempat. Tiga kawan yang "mengaku" warga negara asing itulah salah satunya dari 1% manusia yang tanpa kita sadari mungkin ada disekitar kita.

Kata orang, Yogyakarta adalah kota pelajar di sebuah negara yang bernama Indonesia ini. Wilayahnya kecil yang berbatasan dengan pesisir-pesisir pantai yang menghadap ke arah samudera hindia. Ada ratusan perguruan tinggi yang berdiri di tanah ini, menjadikannya tempat yang cocok memulai misi mengembangkan literasi yang dibawa tiga sekawan antah berantah itu. Saking lamanya mereka mengembara dari waktu ke waktu membantu memperbaiki kebudayaan literasi suatu negara dan memajukan pendidikan. Mereka bahkan lupa dimana seharusnya kini mereka berada.

Literasi adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu negara. Berkembangnya budaya literasi akan berpengaruh kepada kualitas pendidikan yang ada. Makin bagus kualitas pendidikan akan melahirkan masyarakat yang berwawasan luas dan berkualitas mahal sehingga dari sinilah perubahan peradaban akan terbangun perlahan.

Sayangnya Indonesia mempunyai kebudayaan literasi yang amat kurang. Beberapa faktornya adalah belum ditanamkan kebiasaan sejak dini dan belum meratanya fasilitas pendidikan dan buku yang efisien. Jangan dulu jauh-jauh ke daerah pelosok negeri ini, kota-kota besar atau metropolitan yang berbagai fasilitas penunjang membaca terpenuhi pun masih terlihat sedikit sekali minat baca masyarakat. Beberapa orang mengunjungi perpustakaan hanya jika ingin mencari bahan tugas. Wawasan hanya sebatas pada standar akademik yang ditentukan. Mereka kurang mengeksplor wawasan dunia lebih luas diluar kewajiban materi yang harus dipelajari.

"Okay, aku mengetahui langkah apa yang harus kita lakukan untuk sedikit meningkatkan budaya literasi di kota ini" Ucap lelaki bermata biru ketika mereka makan siang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun