Mohon tunggu...
Nico Saputra
Nico Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Instagram:nicosaputraaa_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Diplomasi Koersif India dan Pakistan dalam Konflik Sengketa Wilayah Kashmir

30 November 2021   07:00 Diperbarui: 30 November 2021   07:03 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

India merupakan sebuah negara yang ada di Kawasan asia di bagian selatan. Dengan bentuk negara republic India memiliki masyarakat mayoritas Hindu. India juga merupakan sebuah negara dengan banyak sekali histori sejarah tentang keagamaan mulai dari agama Hindu dan Budha. Sedangkan Pakistan merupakan sebuah negara yang dulu merupakan wilayah dari India dan kemudian di pecah oleh pemerintahan kolonial Inggris. Pakistan sendiri memiliki penduduk mayoritas beragama Islam sehingga sangat jauh berbeda dengan India yang bermayoritaskan Hindu. (YASIRHADI, 2011). 

Konflik yang terjadi di wilayah Kashmir merupakan sebuah konflik saudara yang melibatkan India dan Pakistan dimana kedua negara ini sama-sama mengklaim wilayah ini sebagai wilayah mereka sehingga konflik yang dihasilkan di Kashmir ini menjadi sebuah perhatian dunia internasional. Konflik Kashmir ini terjadi berawal ketika kolonial Inggris membagi wilayah tersebut menjadi dua negara yakni India dan Pakistan pada tahun 1947 dan membuat kedua negara ini mendapatkan sebuah kedaulatan dan kemerdekaannya. 

Akan tetapi ada terjadi sebuah permasalahan dalam pembagian wilayah ini dimana wilayah Kashmir ini dilihat dari teritorial masuk ke dalam wilayah negara India sehingga hal tersebut menjadikan sebuah konflik yang berkepanjangan sampai sekarang. Wilayah Kashmir sendiri memiliki mayoritas penduduk yang beragamakan Islam yakni sekitar 85% dari total penduduknya yang mencapai 8 juta. Secara goegrafis Kashmir ini memiliki wilayah yang cukup strategis dimana wilayahnya berbatasan langsung dengan Rusia, China, Afganistan, dan Pakistan. Kashmir ini di perebutkan oleh Pakistan di karenakan banyak penduduk di wilayah ini beragama Islam. 

Sehingga membuat Pakistan mengklaim adanya sebuah kesamaan ideologi di dalamnya. Akan tetapi, India juga tidak terima atas klaim Pakistan tersebut dikarenakan wilayah Kashmir ini selalu di kuasai oleh kaum yang beragama Hindu. Dan ada sebuah raja yang bernama Singh yang menjadi raja pada tahun 1947. Kashmir juga menyimpan sebuah pesona pemandangan yang indah dan juga memiliki sebuah tanah yang subur selain faktor agama faktor ini juga yang mungkin bisa menjadi faktor lain dalam konflik wilayah tersebut. (Khoiriyah, 2020).

DINAMIKA KONFLIK

Konflik antara India dan Pakistan di wilayah Kashmir ini memang mengalami sebuah pasang surut. Dan isu tersebut menjadi sebuah isu regional dan bilateral antar kedua negara. Pada tahun 1947 dimana negara India dan Pakistan ini merdeka konflik ini selalu diselesaikan dengan cara diplomasi dan diberikan sebuah kewenangan khusus untuk wilayah Kashmir tersebut. Ada forum regional yang selalu membahas tentang wilayah Kashmir ini yaitu South Asia Association For Regional Cooperation (SAARC) dimana isu ini selalu di bawa ke KTT untuk melakukan sebuah stabilitas Kawasan. 

Peperangan antara India dan Pakistan pernah terjadi yakni pada tahun 1947-1948 dimana dalam perang ini mereka memperebutkan wilayah yang di bagi secara sepihak oleh pemerintah kolonial Inggris, oleh sebab inilah konflik sengketa wilayah Kashmir ini dimulai dan di selesaikan melalui sebuah genjatan senjata. 

Dan pada tahun 1965 perang kedua antara India dan Pakistan ini kembali meletus akan tetapi perang tersebut berakhir pada tahun 1972 dimana kedua negara melakukan sebuah perjanjian yaitu “Perjanjian Simla”. 

Namun walaupun sudah ada sebuah perjanjian kedua negara tersebut kembali melakukan sebuah peperangan yang ketiga yang disebut dengan “Perang Kargil” karena nama perang ini diambil dimana terjadi musim panas di wilayah Kargil dengan adanya sebuah pelanggaran wilayah atau Line of Control  (LoC). Ketika era kepemimpinan Inggris Kashmir ini menjadi sebuah wilayah yang tidak ada tuannya Ketika Inggris membagi wilayah tersebut. 

Dalam hal ini India mendapatkan 45% wilayah tersebut yang terdiri dari Jammu dan Kashmir. Pakistan mendapatkan 35% yang meliputi wilayah Azad Kashmir, Gilgit, dan Baltistan. Dan china juga mendapatkan bagian yang meliputi wilayah Aksai Chin berdasarkan pembagian Line of Control yang telah ada di Perjanjian Simla. (Khoiriyah, 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun