Mohon tunggu...
Nicolleta Octavia
Nicolleta Octavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ekonomi Pembangunan

Mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tarif Naik KRL Jadi Rp 5.000, Naik LRT Jadi Rp 15.000?

22 Januari 2022   17:22 Diperbarui: 22 Januari 2022   17:26 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bersiaplah untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek Commuter Line. Kementerian Perhubungan (Kemenhab) tengah menyiapkan rencana kenaikan harga tiket KRL Commuter Line Jabodetabek. Usulan kenaikan harga tiket KRL Commuter Line Jabodetabek sedang dibahas di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhab).

Arif Anwar, Kasubdit Pembinaan Jaringan dan Pembinaan Kementerian Perhubungan, menjelaskan, biaya tiket KRL Commuter Line Jabodetabek 25 kilometer (km) pertama sebesar Rp 5.000 dibanding tarif semula dari Rp 3.000 untuk tarif 25 km pertama atau biaya tambahan Rp 2.000. Untuk 10 km berikutnya, tarif yang direkomendasikan sama, yaitu Rp 1.000 per orang. "Ini menurut hasil survei, sebenarnya ini masih dibahas, tarifnya akan kita sesuaikan, di wilayah Rp 2.000 untuk 25 kilometer pertama.  Jadi, awalnya berdasarkan perintah menteri sebelumnya, tarifnya sekitar Rp 3.000 untuk 25 kilometer pertama." Katanya dalam diskusi publik virtual yang diselenggarakan instan pada Rabu (12/1)

Dari awal paparannya menyarankan kenaikan harga tiket KRL Commuter Line Jabodetabek mulai 1 April 2022. Kenaikan harga KRL Jabodetabek disebabkan adanya penyesuaian tarif KRL Jabodetabek pada tahun 2015. Harga tiket KRL Commuter Line Jabodetabek saat ini adalah tarif subsidi pemerintah hingga Rs 11.981 per orang sedangkan tarif operator adalah Rs 14.981 per orang.

"Sebenarnya tarif yang diminta operator Rp 14.981 untuk menutup biaya operasional, tapi tarif yang ditetapkan pemerintah Rp 3.000. Selisih tarif yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 11.981 per orang, sehingga selisih tarif harus diperhitungkan." katanya. Arif Anwar mengatakan, subsidi pemerintah PSO untuk KRL Jabodetabek telah mencapai lebih dari Rp 1 triliun dalam lima tahun terakhir.

Menurut survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan di Jabodetabek, rata-rata ATP atau kemampuan membayar masyarakat adalah Rp 8.486. WTP, juga dikenal sebagai Commuter Line Willingness to Pay, adalah Rp 4625. Pemantauan ini dilakukan terhadap 6841 orang di Jabodetabek. Mulai dari lintas Bogor, Bekasi, Serpong hingga Tangerang.

Demikian informasi mengenai rencana kenaikan harga tiket KRL Commuter Line Jabodetabek. Jalur pinggiran kota KRL Jabodetabek telah menjadi andalan bagi banyak masyarakat kelas menengah ke bawah, tinggal menunggu dari kebijakan pemerintah bagaimana seharusnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun