Mohon tunggu...
Nico Erdi Purwanto
Nico Erdi Purwanto Mohon Tunggu... Penjelajah -

Ecclesia et Patria - Ora et Labora ||| Ikuti saya di Instagram melalui akun @nicopurwanto

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Piala Dunia dan Idul Fitri: Sukacita Perayaan Ganda

14 Juni 2018   12:39 Diperbarui: 14 Juni 2018   14:10 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara mengenai tuan rumah, saya sendiri tidak menjagokan Sbornaya sebagai juara. Bahkan untuk melaju ke fase gugur saja, saya rasa hanya mimpi bagi Rusia untuk melangkah ke fase tersebut.

Faktor tuan rumah dan dukungan fanatik bukan jaminan bagi Tim Beruang Merah untuk lolos dari grup A yang diisi oleh Rusia, Arab Saudi, Uruguay, dan Mesir. Ada kemungkinan, dua tim yang saya sebut terakhir bakal melaju ke babak selanjutnya, dengan Uruguay sebagai juara grup dan Mohamed Salah membawa Mesir menjadi runner-up.

Selain itu, faktor pengalaman dan kualitas pemain yang akan menjadi masalah bagi Sbornaya. Pengalaman Rusia jelas kalah dari Uruguay, dan dalam skuatnya pun kualitasnya tidak merata, serta faktor pemain kunci yang tidak dimiliki oleh anak asuh Vladimir Cherchesov. Bandingkan dengan Mesir yang punya Mohamed Salah, yang kini sedang 'menggila' bersama Liverpool hingga mampu mencapai final Liga Champions --meski kalah dari Real Madrid dan salah cedera. Plus Uruguay yang punya mesin gol bernama Luis Surez dan Edinson Cavani, yang keduanya membawa klubnya masing-masing, Barcelona dan Paris Saint Germain, menjuarai liga dan piala domestik.

Beralih ke soal siapa yang akan menjuarai turnamen ini. Sebenarnya lebih pas jika disebut: yang akan mencapai final. Saya sedikit menebak saja, Jerman akan berjumpa Brasil di final nantinya. Soal siapa yang keluar sebagai pemenang, Anda bisa tentukan sendiri.

Mundur satu langkah ke semifinal. Dalam empat besar Piala Dunia kali ini, saya 'menjagokan' Jerman, Brasil, Prancis, dan Argentina menjadi semifinalis Piala Dunia 2018. Dengan yang melaju ke final adalah yang sudah saya sebut di alinea sebelumnya. Sengaja saya urutkan agar bisa mengindikasikan peluang menuju kampiun juaranya.

Jerman tetaplah kekuatan besar saat ini. Kualitas pemainnya merata di setiap lini. Bahkan, sang pelatih, Joachim Loew, sampai mencoret beberapa pemain yang sebenarnya tampil impresif musim ini. Saya yakin Anda saat ini pasti menebak satu nama yang bermain di Manchester City: Leroy Sane. Betul, dan sebenarnya masih banyak nama beken lain yang tidak dipanggil, meski tidak cedera sekalipun. Namun, Der Panzer tetaplah Panser. Mereka tetap berbahaya dan bisa menghajar tim mana pun dengan skuat saat ini.

Brasil setali tiga uang dengan Jerman. Pemainnya merata di setiap lini, dari kiper sampai striker. Bahkan bisa dibilang Seleccao lebih menonjol karena punya sang megabintang Neymar. Pemain termahal dunia kepunyaan Paris Saint Germain tersebut seakan dipermudah menuju jalur juara dengan bantuan pemain-pemain lain, terutama bersama Robert Firmino (Liverpool) dan Philippe Coutinho (Barcelona) membentuk trisula mematikan di lini serang Tim Samba.

Prancis adalah finalis Piala Eropa 2016. Meski bermaterikan pemain yang lebih baik daripada Portugal di Piala Eropa yang dientaskan di negeri sendiri tersebut, Le Bleus nyatanya kurang beruntung untuk menjuarai turnamen tersebut.

Kini, masih bermaterikan pemain alumni Piala Eropa 2016, minus beberapa pemain inti karena cedera sebenarnya, anak asuh Didier Deschamps siap 'membalas dendam' di Piala Dunia 2018. Dengan membawa pemain yang mayoritas pemain muda, Tim Ayam Jantan tersebut siap menunjukkan pada Portugal kalau di Piala Dunia kali ini, mereka lebih baik --dan tentu saja lebih beruntung.

(Kemungkinan) Calon semifinalis terakhir: Argentina. Wajar apabila menempatkan Tim Tango di fase ini. Mereka punya Messi! Tapi Messi tetaplah manusia, meski ia dijuluki alien ataupun Mesias (juru selamat).

Setidaknya Lionel Messi membawa Albiceleste sampai ke partai puncak di tiga turnamen berturut-turut: Piala Dunia 2014, Copa America 2015, Copa America Centenario 2016. Ketiganya gagal! Bahkan, jika mau menelaah lebih jauh lagi, Argentina dan Messi juga gagal juara di final Copa America 2007!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun