Mohon tunggu...
Nikodemus Niko
Nikodemus Niko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti

Saya hanya seorang penulis lepas, hidup di jalanan berbatu dan mati di atas rindu yang berserak.

Selanjutnya

Tutup

Film

Menggali Nilai Sosiologi Cinta pada "Frozen II"

23 November 2019   14:29 Diperbarui: 23 November 2019   14:37 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Screenshoot from Youtube

Minggu ini, sedang naik daun Frozen II di bioskop tanah air. Movie yang merupakan lanjutan dari Frozen I ini cukup lama di nanti-nanti pecinta elza dan Anna, termasuk saya yang selalu menyukai nilai-nilai pada film Frozen I. Pada tulisan ini, saya tidak menceritakan spoiler yang dapat menghilangkan mood pembaca yang belum nonton Frozen II di XXI atau teater bioskop lainnya. 

Nilai cinta yang terbangun pada Frozen I dan Frozen II pada dasarnya hampir-hampir mirip, yaitu cinta teruntuk keluarga (ayah, ibu dan saudara), hanya sedikit menampilkan romansa cinta antar kekasih. Keluarga yang harmonis, komunikasi antar keluarga yang sangat indah. Kita dapat melihat ibu dan ayah Elza dan Anna yang mendongengkan mereka sebelum tidur. Hal ini sangat baik untuk tontonan keluarga Indonesia, yang notabene-nya mendongeng sebelum tidur, banyak diganti oleh game-handphone-televisi. Bahwa penting membangun komunikasi personal dengan anak-anak.

Keluarga selaput kosong dalam Sosiologi,  benar-benar dipatahkan pada Frozen II ini, dimana komunikasi antar keluarga tetap terjadi meski ayah dan ibu Elza dan Anna sudah meninggal. Demikian pula dengan komunikasi Anna dan Elza yang sangat intens dari sejak mereka kecil, hingga dewasa. Kata yang menurut saya adalah emas adalah saat Anna dan Elza saling mengatakan "Aku tak bisa kehilanganmu". Hal demikian menunjukkan bahwa antar saudara kandung, mereka sangat saling mencintai.

Elza dan Anna saling menjaga satu sama lain, saling memberi dukungan dan saling menunjukkan ageresifitas cinta antar saudara. Sebenarnya, hal ini sangat wajar terjadi pada saudara kandung yang memiliki masa kecil yang sama. Namun, bisa saja dalam kehidupan nyata, cinta antar saudara ditunjukkan dengan perbuatan yang diam-diam. Pada Frozen II mengajarkan kita bahwa saudara kandung (sister or brother) adalah anugerah yang maha kuasa yang harus kita cintai dan kita jaga.

Pada banyak keluarga, tidak jarang terjadi konflik, pun terjadi pada Elza dan Anna yang keduanya sama-sama over protective satu sama lain. Hal ini ditunjukkan ketika Elza melarang Anna untuk ikut dalam petualangan ke tempat yang berbahaya, dan Anna tentu saja karena cintanya tidak ingin membiarkan saudaranya pergi ke tempat berbahaya sendirian. Cinta yang seperti ini menjadi menakjubkan, elegan dan penuh sensasi pada keluarga yang intim dalam komunikasi. Terdapat adegan-adegan keluarga yang menyentuh dan sebenarnya tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata, hanya hati yang dapat merasakan sentuhannya.

Demikian ya, selamat menjelajah nilai-nilai lain pada Frozen II. Sangat direkomendasikan menonton bersama keluarga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun