Mohon tunggu...
Nicko Steven Wijaya
Nicko Steven Wijaya Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer

Komitmen untuk sharing pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

3 Resep Sukses yang Membutuhkan 0% Bakat

21 September 2019   07:27 Diperbarui: 21 September 2019   09:50 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Trainer - Motivator |

Salah satu mitos yang paling konsisten dan terus menerus muncul adalah tentang kesuksesan dimana ada orang yang sudah terlahir dengan bakat tertentu sehingga mereka yang punya bakat itu yang pantas sukses, sedangkan orang yang terlahir biasa-biasa saja memang sepantasnya tidak kaya. 

Maka seringkali orang yang biasa-biasa tadi mengklaim dirinya pantas tidak suskes karena tidak memiliki kelebihan atau bakat apapun. 

Klaim mereka makin menjadi dengan ditambahkan pembenaran diri, mencari kesalahan orang lain dan memberi pengecualian untuk mereka. 

Setiap kali melihat orang yang lebih sukses karena dari keluarga kaya, mereka mengatakan "Pantas saja dia kaya dan sukses, kan dia anak orang kaya, banyak kenalannya orang kaya, orang tua nya bisa kasi modal usaha."

Ketika melihat orang yang dulunya susah setengah mati,dari keluarga miskin dan sekarang telah sukses, mereka mencari alasan lagi dengan mengatakan, "Pantas saja dia bisa sukses dan kaya, kan dia dari keluarga miskin, semangat juangnya tinggi."

Bakat seperti IQ tinggi, fisik yang bagus sehingga bisa sukses dalam olahraga, bahkan terlahir kaya adalah sesuatu yang dianggap berlebihan. Begitu juga dengan keadaan susah yang mungkin saja kita alami sekarang, terlahir miskin, terlahir cacat adalah sesuatu yang dianggap berlebihan.

Sukses adalah hak kita. Hak kita yang harus kita dapatkan dalam keadaan apapun, dengan atau tanpa bakat sekalipun.

Ada 3 resep sukses yang tidak membutuhkan bakat sama sekali, yaitu:

1. Tepat waktu.

Salah satu orang terkaya dunia, Warren Buffet mengatakan "Saya bisa beli apapun yang saya inginkan di dunia ini, tapi hanya satu yang tidak bisa saya beli, WAKTU". Orang-orang sukses dunia sangat menghargai waktu, mereka selalu berkomitmen untuk selalu tepat waktu agar bisa bekerja dengan efektif. 

Bayangkan jika anda sudah janjian bertemu untuk membicarakan proyek besar dengan klien. Sudah mempersiapkan rencana dengan baik,telah membuat penawaran yang sangat baik. Klien anda pun ingin bekerja sama dengan anda karena anda memiliki skill yang lebih baik dibanding kompetitor yang lain. 

Sayangnya pada waktu hari H untuk janjian ketemu membahas proyek tersebut, anda terlambat. Kesan yang timbul sangat tidak baik. Bisa saja klien anda membatalkan proyek tersebut dan mencari yang lain karena menilai anda bekerja tidak efektif. Itu semua hanya karena masalah tepat waktu.

2. Melakukan lebih.

Napoleon Hill dalam bukunya Think and Grow Rich, salah satu prinsip sukses untuk bisa mencapai kesuksesan adalah dengan melakukan lebih dari apa yang dibayar ke anda. Karena setiap orang selalu mencari nilai tambah. Nilai tambah yang membawa manfaat. 

Jika yang lain melakukan hanya kewajiban mereka, itu hanya nilai rata-rata. Tapi melakukan lebih untuk orang lain dengan tujuan untuk memberi manfaat, itulah nilai tambah. Nilai tambah yang tidak membutuhkan skill atau bakat apapun.

3. Mau belajar.

Setiap orang sukses di dunia, setelah mencapai goal, mereka tidak pernah berhenti di sana. Mereka selalu membuat goal yang lain yang lebih tinggi untuk memberi manfaat yang lebih. 

Dan setiap level goal yang dicapai tidak sedikit membutuhkan pengetahuan yang baru. Kunci mereka sehingga selalu bisa makin sukses adalah dengan terus mau belajar. Seperti kata orang bijak "Ruangan terbesar di alam semesta adalah ruangan untuk meningkatkan diri dan manfaat diri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun