Mohon tunggu...
Nicholas RyanAditya
Nicholas RyanAditya Mohon Tunggu... -

Seorang anak rantau yg bercita-cita menjadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bioskop Permata: Dulu, Kini, dan Nanti

17 Mei 2017   16:42 Diperbarui: 17 Mei 2017   19:26 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan dari Bioskop Permata di Jalan Gajah Mada dan Sultan Agung, Yogyakarta. Sumber: Dokumen Pribadi

Aku kesepian…

Tak ada teman yang datang padaku

Padahal dulu

Mereka selalu datang padaku

Mereka terhibur dengan kehadiranku

Tapi kini…

Semua pergi, hilang, mungkin takkan kembali

Tapi jika mereka kembali

Aku masih setia di sini…

Malam itu, aku merasa sepi, sunyi. Bahkan tidak hanya malam, pagi dan siang pun itu yang kurasa. Aku ingat, ketika mereka berbondong-bondong datang padaku, hanya untuk melepas penat.”Ah, itu memori puluhan tahun lalu,” kesalku. Kemunculan teman-temanku yang sejenis denganku dan bahkan lebih mewah dariku itu, mungkin yang membuat mereka menjauh. Aku, yang mereka dulu puja-puja dan mereka sebut sebagai ‘permata’, kini dilupakan, atau bahkan dibiarkan mati begitu saja. Ya, mereka menyebutku atau mungkin kamu yang sedang mendengarkan keluh kesahku ini, dengan sebutan Bioskop Permata. Sambil meratapi kesedihanku yang entah kapan akan berujung, kuceritakan diriku. Inilah aku, Bioskop Permata, atau mungkin Bioskop Permata yang Hilang.

Dulu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun