Mohon tunggu...
Nicholas Edward
Nicholas Edward Mohon Tunggu... Wiraswasta - I'm kompasianer

Pengguna yang ingin menyampaikan aspirasi pribadi dalam berbagai bidang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bolehkah Menanyakan Umur dan Agama ke Orang Lain?

14 Februari 2020   10:00 Diperbarui: 16 Juni 2021   08:26 16268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bolehkah Menanyakan Umur dan Agama ke Orang Lain? | freepik

Selamat pagi/siang/sore/malam pembaca, saya akan membahas mengenai moral dan etika di Indonesia, dimana saya akan membahas perihal menanyakan umur dan agama ke orang lain. Ada yang menganggap sah-sah saja menanyakan hal tersebut ke orang lain, ada juga yang menganggap itu tidak boleh dilakukan.

Ini merupakan pembahasan yang menarik menurut saya untuk dibahas lebih lanjut apakah boleh atau tidak menanyakan hal tersebut ke orang lain. Saya membahas ini karena sebagian masyarakat Indonesia sendiri memang senang menanyakan kehidupan pribadi ke orang lain, seperti umur, agama, pekerjaan, pernikahan, hubungan asmara, keluarga, dan lainnya. Namun untuk kali ini saya membahas umur dan agama saja karena 2 hal tersebut memang sering ditanyakan orang Indonesia ke orang lain.

Baca juga: Pentingkah Mengetahui Agama Orang Lain?

Menurut saya, menanyakan umur dan agama bukanlah hal yang tabu atau tidak etis, namun sebaiknya tidak dilakukan kalau tidak diperlukan, khususnya kepada orang yang baru dikenal atau tidak terlalu dekat. Maka baik buruknya atau sopan tidaknya menanyakan hal tersebut ke orang lain memang  subjektif tergantung orang yang ditanya.

Kalau orang itu tidak keberatan menjawabnya, ya tidak apa, namun kalau keberatan memang dianggap tidak baik atau tidak sopan, alasannya bagi sebagian orang umur dan agama memang tidak perlu bahkan mungkin ada yang menganggap tidak layak untuk diberitahu ke khalayak publik, juga beberapa orang pun memang tidak suka bila perihal umur dan agama diketahui orang lain. Namun di sisi lain sebagian masyarakat tidak menganggap umur dan agama merupakan hal yang sifatnya privasi. Sebagian masyarakat pun terbuka mengenai umur dan agama.

Memang ada dampak positif mengetahui umur dan agama orang lain untuk lebih berhati-hati dalam bersikap karena memang asumsi tidak menjamin benar. Manfaat mengetahui umur orang lain agar bisa memperlakukan orang lain sesuai usianya, begitu pula dengan agama. Misalnya si B terlihat berusia masih 20 an, ternyata sudah berusia 40 tahun.

Baca juga: "Ma, Bertanya Umur itu kan, Enggak Sopan" [Lika-liku Bersahabat Beda usia Jauh]

Karena si A mengetahui umur si B sudah berusia 40 tahun dan si A masih berusia 20 tahun, maka ia memilih gaya berbicara yang sesuai untuk si B. Contoh yang lain si D merupakan orang NTT, yang mana masyarakatnya mayoritas beragama Nasrani. Si C tahu bahwa si D seorang Muslim, jadi si C tidak mengajak si D makan makanan non halal dan tidak membicarakan hal sensitif yang menyangkut agama si D. Namun bila diperlukan, sah-sah saja menanyakan agama dan umur dengan cara yang halus, mungkin lebih baik dengan basa-basi.

Saya sendiri pun bila ditanya mengenai umur dan agama saya akan dengan senang hati menjawabnya karena saya memang terbuka untuk hal-hal demikian. Namun perlu berhati-hati karena tidak semua orang senang ditanyakan hal-hal yang seperti itu.

Memang umur dan agama bukan hal yang perlu dirahasiakan seperti alamat rumah dan pin ATM yang perlu dirahasiakan, namun merahasiakan umur dan agama adalah pilihan bukan anjuran/kewajiban maka memang sah-sah saja bila ada orang yang tidak mau mempublikasikan umur dan/atau agamanya ke orang lain kecuali bila diperlukan. Maka dari itu, alangkah baiknya bila tidak diperlukan tidak usah menanyakan umur dan agama ke orang lain, khususnya ke orang yang tidak terlalu dekat dengan kita.

Baca juga: Bosannya Sebuah Basa-Basi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun