Mohon tunggu...
Nibar Destian Arkianto
Nibar Destian Arkianto Mohon Tunggu... Guru - Laki Laki

Menulislah maka kamu akan hidup selamanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Doa Ibu dan Keajaiban Sedekah

7 Juni 2020   09:12 Diperbarui: 7 Juni 2020   09:55 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama saya Danu anak dari seorang pedagang yang berkecukupan. Saya tinggal bersama ibu saya, ibu saya berumur 50 tahun. Sejak kecil saya diasuh oleh ibu saya, ayah saya meninggal sejak saya berusia 10 tahun. Hidup saya bercukupan, ibu saya banting tulang untuk membesarkan saya dan menyekolahkan saya. 

Saya orangnya mudah bergaul. Saya bercita-cita ingin menjadi seorang Polisi. Ibu saya pernah berpesan. "Meskipun kamu orang nggak punya kamu harus berjuang untuk menjadi orang yang sukses. Dan kalaupun sudah sukses jangan lupa untuk bersedekah.

Hari ini adalah pengumuman kelulusan SMA saya kaget dengan pengumuman tersebut karena tak disangka saya adalah lulusan terbaik dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Saya memang dari SD sampai SMA mendapatkan nilai yang baik. Hal ini karena ibu saya selalu mendoakan dan juga hasil dari belajar saya yang rajin.

Pulang dari sekolah saya nangis dan memeluk ibu, "Buk saya mendapatkan predikat sebagai lulusan terbaik."

"Alhamdulillah ya nak, semoga apa yang kamu cita-citakan tercapai," ibu mendoakan

"Amiin buk,"

Setelah lulus saya berlatih keras setiap pagi dan sore melatih fisik saya untuk persiapan tes Akpol. Tak lupa saya juga belajar dengan tekun. Di samping latihan dan menunggu tes masuk Akpol saya membantu ibu berjualan di pasar. Ibu saya adalah penjual jajanan pasar setiap hari.

Alhamdulillah jualan ibu laris karena memang jajannya enak dan disukai oleh pembeli. Kadang juga ada yang memesan jajanan untuk hajatan.
Keesokan harinya saya menggantikan ibu berjualan karena ibu saya sedang lagi sakit. Di dalam perjalanan saya berjumpa dengan seorang bapak-bapak yang sedang kebingungan.

"Mas bisa minta tolong? Saya lagi apes tas saya kecopetan dan dompet, hp, barang-barang penting di tas itu. Mas bisa bisa bantu saya nggak?"

Saya ingat pesan ibu "tolonglah orang lain agar kamu nanti apabila kesusahan juga ditolong oleh orang lain". Saya langsung membantu bapak tersebut dan memberikan sedikit uang kepada bapak tersebut untuk biaya pulang ke rumahnya.

"Terimakasih ya mas semoga berkah dan menjadi orang sukses," ucap si bapak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun