Tangisan bukanlah sesuatu yang lahir dengan sendirinya. Dia muncul karena sesuatu yang lebih dalam dari sekedar kesedihan. Seorang yang menitikkan air mata karena suatu sebab tertentu umumnya karena dia peka dan sensitif, sesuatu telah menyentuh perasaan terdalamnya.
Hati yang tersakiti sedikit terobati dengan menangis. Menangis seolah menunjukkan perasaan yang sebenarnya tanpa menekan perasaan yang ada. Sungguh, tidak sehat menyembunyikan perasaan seolah tegar dalam  menghadapi segala permasalahan yang ada padahal dalam hati menangis sejadi-jadinya.
Berani menangis semakin menjadikan seseorang kuat dan lebih sabar menghadapi hidup. Emosi ditunjukkan melalui air mata, bukan dengan amarah. Menangis tidak menunjukkan kelemahan, tetapi membangkitkan kekuatan baru untuk bangkit dan menyingkirkan penyesalan.
Kelemahan bukan dalam bentuk tangisan, tetapi tidak mampu bangkit menghadapi hidup yang sebenarnya dan melangkah maju.
Menangis yang membangkitkan kekuatan adalah menangis di hadapan Yang Maha Kuasa, mengakui kelemahan diri dan bersiap bangkit dengan penuh tawakal menghadapi hari depan yang lebih baik dengan izin-Nya. Manusia sejatinya makhluk lemah, tetapi Allah memberinya kekuatan, mengujinya agar dia sadar kekuatan apa yang dia miliki. Menangislah, jika menangis itu menguatkanmu. Pandangan siapapun tidak akan mengubah dirimu, kaulah yang mampu mengubah dirimu sendiri, menjadi lemah atau kuat. Â Â