Bulan Ramadan 1442 H suasananya masih sama  seperti tahun lalu: suasana harap-harap cemas di tengah pandemi Covid-19. Segala aktivitas agak tersendat dan terbatas. Namun, aktivitas harus terus berjalan. Begitu pula dengan program kegiatan selama Ramadan untuk siswa sekolah menengah agar tetap beraktivitas, berkreasi, dan berprestasi di tengah pandemi. Salah satu program untuk mengisi Ramadan tahun ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) telah meluncurkan Millenial Smart Tren Ramadhan Virtual bagi siswa SMA, SMK, dan SLB se-Jawa Barat. Â
Program ini merupakan serangkaian kegiatan keagamaan yang dilakukan pada bulan Ramadan secara virtual/daring bagi kaum milenial yaitu siswa SMA, SMK, dan SLB. Program yang bertajuk NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) bersama Bapak Gubernur/Wakil Gubernur Jabar telah diresmikan secara virtual oleh Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum dan dihadiri oleh Kadisdik Jabar, Kepala SMA, SMK, SLB se-Jabar, Â serta perwakilan dari Kementerian Agama, Tokoh Agama, Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia, dan Guru Pendidikan Agama di satuan pendidikan masing-masing pada Jumat (16/4/2021) pukul 13.30 di Gedung Sate, Bandung.
Dalam pidatonya, Wagub Jabar menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Disdik Jabar yang telah menggelar kegiatan tersebut. "Kegiatan ini selaras dengan visi Jabar yang ingin mewujudkan Jabar Juara yang bukan hanya juara lahir namun juga batin," ujarnya.
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi menyampaikan tujuan dari program ini yaitu sebagai upaya menumbuhkan budi pekerti agar siswa menjadi pribadi mutakin: Â taklim/pembelajar, tadrib/pembiasaan, dan takzim/santun. Adapun program yang digulirkan berupa NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam), KIDS (Kajian Islam di Sekolah), menulis mushaf Al-Qur'an, BUBOS (Buka Bersama on The Screen), serta Rantang Cinta dari Siswa. Program ini pun berkolaborasi dengan Kementerian Agama Jabar, Jabar Bergerak, Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jabar, dan AGPAII.
Seturut program dari Disdik Jabar tersebut, Kepala SMAN 1 Padalarang, Asep Yayat Ruhiyat Supriatna membuka kegiatan Millenial Smart Tren Ramadhan Virtual internal di ruang Oranye pada Jumat (16/4)2021) pukul 08.00. Dalam pidatonya beliau berpesan kepada siswa kelas 10 dan 11 bahwa bersemangatlah dalam menuntut ilmu agama agar kelak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang memiliki akhlakul karimah, birrul walidain, bermanfaat bagi sesama, dan cerdas secara sikap (berakhlak mulia), secara pengetahuan (memahami agama secara keilmuan), serta cerdas secara psikomotorik (terampil melakukan ibadah dengan baik dan benar). Meskipun masih diliputi suasana pandemi Covid-19, bukan berarti ibadah menjadi kendor, semangat menuntut ilmu agama pun menjadi turun. Dalam pembukaan program ini, Asep Yayat didampingi para Wakasek, Pembina OSIS, serta Guru Pendidikan Agama Islam SMAN 1 Padalarang.
Tema Ramadan SAVAL tahun ini adalah "Tingkatkan Semangat Ibadah Ramadhan di Tengah Pandemi."
Sedangkan kegiatan Akhlakul Karimah berupa Birrul Walidain (berbakti kepada orang tua) dilaksanakan berdasarkan kebiasaan siswa membantu orang tua di rumahnya masing-masing lalu didokumentasikan dan dilaporkan ke wali kelas. Dalam kegiatan ini, siswa bekerja sama dengan orang tua. Â "Semua tugas intinya agar siswa memiliki karakter/akhlak yang karimah (sifat yang mulia dan terpuji) sesuai dengan ajaran Islam," jelas Nurlaila.
Lebih lanjut Nurlaila mengatakan bahwa untuk program Kajian Islam di Sekolah (KIDS) dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Hal ini dikarenakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) daring tetap berlangsung, maka pelaksanaan KIDS disampaikan oleh para guru PAI di bawah bimbingan Nurlaila, Elis Tinewati, Inggis Gian, dan Ahmad Hilman saat jadwal KBM berlangsung setiap hari Selasa, 20, 27 April dan 4, 11 Mei. Materi yang diberikan adalah Al-Qur'an dan Hadits, Aqidah, Fiqih, dan Akhlak.
Selain jadwal internal tersebut, Pesantren Ramadan SAVAL juga mengikuti jadwal dari Disdik Jabar yaitu pada tanggal 16 Ramadan yang bertepatan dengan malam Nuzulul Qur'an, akan bergabung dengan panitia penyelenggara dan akan menyertakan perwakilan dari ekskul Forum Silaturahmi Remaja Masjid (FSRM).
Sementara untuk siswa nonmuslim diberikan tugas berupa pembinaan dari guru/tokoh agama yang sudah bekerja sama dengan pihak sekolah secara virtual juga. Dan materi yang disampaikan disesuaikan dengan pembinaan budi pekerti. Teknis pelaporan pembinaan sama seperti yang tersebut di atas.
Wallahualam bissawab.
Padalarang, 11 Ramadan 1442 H