Mohon tunggu...
Siti Kurniati
Siti Kurniati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

menulis, merupakan generasi qurani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam yang Bermakna

13 Agustus 2018   06:28 Diperbarui: 13 Agustus 2018   07:55 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diammu tak dapat kumaknai

Hening sepi bagaikan langit diliputi mega mendung

Senyummu tak sehangat sinar mentari saat menyapa penduduk bumi

Lisanmu yang lembut pun tak kudengar Kalah oleh kicau sekawanan burung pipit dan seakan lenyap ditelan masa

Diammu sungguh tak dapat kumaknai hingga habiskan separuh waktu dalam hidupmu

Bila boleh aku bisikkan sepatah kata, barang sedetik saja

Tentang diammu dan beroleh makna

Itu pun, bila kau mengangguk tanda setuju

Diammu jelang bermakna

Senyum hangatmu mulai mengintip

Resapilah ini: Terjagalah dini hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun