Menopause membuat saya mempertanyakan kewarasan saya.
Ketika pertama kali menerima tugas untuk menulis tentang topik Menopause Bukan Endgame Perempuan awalnya saya panik. Saya berpikir, "Bagaimana saya bisa meyakinkan perempuan lainnya bahwa benar-benar ada humor dalam fase kehidupan ini?" Kemudian saya teringat semua cerita yang diceritakan kelompok perempuan lain kepada saya, karena belum mengalami fase itu serta belum menikah, maka dari itulah saya memutuskan untuk mulai menulis dan melihat apa yang terjadi.
Saya sangat mengagumi para perempuan yang telah berbagi pengalaman mereka tentang menopause, sehingga orang lain bisa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Kita telah melihat perubahan dramatis terkait hal ini, yang berpuncak pada kompasiana mengangkat isu menopause dan menghasilkan opini-opini yang akan menguntungkan semua perempuan khususnya.
 Adalah baik bahwa kita lebih banyak berbicara tentang menopause, bahwa hal itu dibahas di tempat kerja dan organisasi-organisasi merangkul kebijakan-kebijakan menopause. Saya senang menopause ada pembahasannya dalam kurikulum sekolah sehingga pendidikan seks bagi wanita tidak lagi berakhir dengan melahirkan. Akan lebih baik untuk melihat lebih banyak lagi dalam kurikulum sekolah kedokteran tetapi hal itu mendapatkan momentum berkat mereka yang berkampanye untuk perubahan.
Menopause adalah kondisi normal yang melibatkan akhir permanen siklus menstruasi karena penghentian produksi hormon reproduksi dari ovarium selama setidaknya 12 bulan berturut-turut. Ini adalah diagnosis yang dibuat secara retrospektif. Menopause terjadi pada semua perempuan yang sedang menstruasi karena kekurangan estrogen nonpatologis. Banyak perempuan mengalami gejala selama beberapa tahun sebelum menopause, yang ditandai dengan periode menstruasi terakhir. Kebanyakan perempuan mengalami gejala vasomotor, tetapi menopause dapat memengaruhi banyak sistem organ yang berbeda. Aktivitas ini mengulas presentasi, evaluasi, dan manajemen menopause dan menekankan peran pendekatan tim interprofesional untuk mengevaluasi, mengobati, dan meningkatkan perawatan bagi perempuan.
Melansir dari laman www-healthline-com menurut  laporan Mintel Women's Wellness dari Januari 2024, 72% wanita yang disurvei melaporkan merasa tidak siap menghadapi apa yang akan terjadi pada tahap kehidupan ini. Selain itu, 61% wanita mengatakan bahwa mereka belum berbicara dengan orang lain tentang menopause. Â
Menebak-nebak keputusan pembaca atau membayangkan skenario terburuk bisa menjadi hal yang lumrah pada masa perimenopause dan menopause. Kali ini, saya akan menjelaskan apa yang dapat menyebabkan pikiran berlebihan dan pikiran tidak rasional pada masa perimenopause dan menopause serta apa yang dapat kamu lakukan untuk membantu diri sendiri.
Apakah kamu sekarang meragukan diri sendiri? Apakah kamu merasa tidak dapat mengambil keputusan? Apakah kamu khawatir tentang skenario terburuk ketika semuanya bisa salah, dan membayangkan segala hal yang bisa salah?
Dalam artikel ini, saya membahas gejala umum dari fenomena ini, apa yang dapat menyebabkannya, dan bagaimana kamu dapat membantu diri sendiri.