Mohon tunggu...
Nia Putri Angelina
Nia Putri Angelina Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

In a world where you can be anything, be kind.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengapa Seseorang Berbohong?

18 Januari 2019   12:32 Diperbarui: 12 Mei 2019   13:09 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembohong Kronis

Tidak semua kebohongan itu sama dan tidak semua patologis. Beberapa dibenarkan, sementara yang lain tidak. Beberapa di antaranya besar, sementara yang lain kecil. Beberapa dilakukan dengan niat baik, sementara yang lain dipekerjakan dengan niat jahat. Beberapa kebohongan menimbulkan bahaya yang tidak dapat dicegah, sementara yang lain benar-benar mencegah kerusakan pada yang tidak bersalah.

Namun ketika digunakan secara kronis, berbohong bisa menyebabkan lebih dari sekadar penipuan. Hal itu dapat menimbulkan kekacauan pada suatu hubungan, menciptakan lingkungan yang tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkan serta mengurangi rasa realitas seseorang.

ReferencesGozna, L. F., Vrij, A., & Bull, R. (1996). Lying in Everyday Life. Journal of Personality and Social Psychology, 979-995. doi:10.1037/t13495-000Becker, G. D. (2010). The gift of fear: Survival signals that protect us from violence. London: Bloomsbury.Digiday, & Carnicero, S. (2016, February 09). Former CIA officer will teach you how to spot a lie. Retrieved here.Meyer, P. (2011). Liespotting: Proven techniques to detect deception. New York: St. Martin’s Griffin.Meyer, P. (2011). Pamela Meyer: How to spot a liar. TED Talk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun