Sebagian besar pengguna Android menganggap bahwa membersihkan recent apps alias deretan aplikasi yang sedang dibuka, bisa membantu menghemat baterai ponsel. Efektifkah cara ini?
Recent apps merupakan daftar panjang aplikasi yang bisa diakses melalui tombol menu di ponsel Android. Aplikasi yang masuk ke dalam daftar tersebut sering kali dianggap masih bekerja.
Padahal sebetulnya, aplikasi di recent apps berada dalam kondisi berhenti dan disimpan dalam memori (cache) ponsel. Tujuannya agar aplikasi yang pernah dibuka sebelumnya itu bisa dimuat lebih cepat saat dibuka kembali.
Karena itu, menghapus recent apps di ponsel Android justru akan membuat baterai ponsel bekerja lebih keras dan cepat habis.
Baterai pun akan bekerja lebih keras dan cepat habis terlebih jika aplikasi yang dihapus tergolong berat. Sebab, sistem akan membuka aplikasi dari nol dan membutuhkan lebih banyak tenaga ketimbang menyalakan ulang atau mengakses memori yang disimpan.
Mengutip dari kompas dot com, jika ingin menghemat baterai Android, sebaiknya tidak menggunakan metode menghapus recent apps seperti di atas. Ada dua cara yang bisa dilakukan pemilik ponsel Android, yaitu mengurangi notifikasi dan membatasi pemakaian data.
Disamping itu, para Security Researchers telah menemukan sekumpulan aplikasi yang menautkan kecurangan iklan dan secara kolektif telah diunduh lebih dari 2 juta kali di Google Play store. Perangkat lunak pintar ini dapat meniru berbagai model ponsel cerdas saat perangkat itu terus mengeklik iklan online dan menguras habis baterai ponsel kamu.
Pada hari Kamis lalu, penyedia anti-virus Sophos menerbitkan laporan yang menjelaskan penemuannya dari 22 aplikasi Android yang berisi berbagai malware yang telah diberi nama perusahaan "Andr / Clickr-ad." Aplikasi ini berasal dari sebuah pengembang kecil, dan Sophos mengatakan bahwa Google sudah menghapusnya dari Play store pada akhir November. Salah satu aplikasi, Sparkle Senter, telah diunduh lebih dari satu juta kali dan banyak di antaranya memiliki ulasan yang kuat, menurut Sophos.
Aplikasi tersebut akan menghubungi server penyerang-controller server, mobbt.com, untuk men-download ad-fraud, dan mereka akan menerima perintah dari server setiap 80 detik, ungkap para peneliti. Tugas perangkat lunak perusak adalah membuka jendela berukuran 0 piksel x 0 piksel, dan karena itu hal tersebut tidak dikenali oleh pengguna aplikasi.
Kemudian hal ini akan dilanjutkan ke klik berulang kali pada iklan, membuat nomor jaringan dan menghasilkan pendapatan yang diperoleh dengan curang. Tidak ada jaringan iklan spesifik yang mungkin mendapat manfaat dari penipuan yang telah diidentifikasi tersebut.
Meskipun pengguna mungkin tidak ingin berpartisipasi dalam penipuan ini karena alasan apa pun, konsekuensi langsung bagi siapa pun yang men-download aplikasi ini adalah bahwa data dan masa pakai baterai mereka akan terus-menerus terkuras habis. Bahkan jika aplikasi ditutup paksa, mereka secara otomatis mulai memulai lagi di background