Ada Apa denganmu; Sayang

Dan kau pun tahu melewati 360 hari itu bukanlah waktu yang pendek, sudah melewati hari, minggu, bulan dan cawu, semester. Jadi ketika ada sedikit perubahan atau sebagainya saya ikut merasakan, ada yang janggal dan perlu di selesaikan.

Mulai malam hingga pagi menuju malam lagi. Kau pun sama, seaakan acuh tak acuh dengan saya. Kau marah, tapi marahmu tertahan, kau jengkel akan tetapi jengkelmu kau simpan, kau capek namun capekmu kau simpan. Sehingga pada akkhinya terejawantahkan dalam bentuk tindakan dan lain sebagianya. 

Saya masih berusaha untuk menahan dan sabar apakah nanti di hari berikutnya kau akan berubah dan kembali sediakala dengan cerita, celoteh yang membahagiakan dan merindukan. 

Saya akan tetap menunggu itu, saya akan tetap bersabar, bersabar akan semuanya, termasuk dengan cinta saya terhadapmu; menghapus cinta tak semudah mengapus tulisan hanya dengan control A Del. Sebab cinta dan bahagia kita terlalu asam manis untuk sekadar di lupakan.

Lima

Pada hari kedua belum ada perubahan yang saya harapkan. Kau masih sama seperti di hari pertama yaitu pada saat tanggal empat; kau masih apatis terhadap saya setiap chatting panjang kau hanya menjawabnya dengan pendek dan singkat.

"Iya sayang"

Saat ketika saya mendapati jawaban pendek seperti itu dengan komunikasi intens serta pertanyaan saya panjang dan jawaban tersebut lebih dari tiga atau empat kali, pasti ada sesuatu yang tak biasa, ada hal yang tak semestinya. Ada yang tak baik baik saja dengan cinta kita, dengan hubungan kita. Saya tak bisa mengalisa atau pun menerka-nerka; saya takut salah dengan apa yang saya rasakan. Semoga apa yang saya rasakan tersebut berbeda dan mendapatkan jalan tengah yang baik untuk kita berdua.

Enam.

Pagi ternyata kau mengetahui gelagat yang saya alami.  Saya masih bertanya-tanya perihal keterdiamanmu selama ini. Saya salah apa, dan berbuat apa, sehingga kau memperlakukan saya seperti ini. Saya hanya berdiam saja. Sebab ketika saya bertanya, kau selalu acuh tak acuh, tak peduli sama sekali perihal khawatir saya, kemelut dalam hati dan pikiran saya.

Karena hal tersebut saya berusaha berdiam diri. Tak mau ikut campur atau pun sebatas bantu-bantu dengan apa yang sedang terjadi di sekitar. Saya lebih suka menyendiri. Sendiri. Dan ternyata kau membaca akan perubahan tersebut, tanpa basa basi kau mendekati dan memberikan satu kecupan. Saya langsung berbinar-binar tanpa harus menjelaskan atau pun di perjelas. Tindakan kecil tersebut sudah menjelaskan semuanya apabila kau baik baik saja. Apabila kau nantinya akan berbicara perihal selama tiga hari ini akan kau ceritakan satu persatu; akan kau jelaskan renik-demi renik perihal keterdimanmu.