Mohon tunggu...
Niam At Majha
Niam At Majha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Penulis Lepas dan Penikmat Kopi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ke Pantai Parangtritis, Terukir Romantis

29 Agustus 2022   11:23 Diperbarui: 4 Januari 2023   15:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maret lalu saya denganya pergi ke Yogyakarta dengan tujuan utama adalah pantai Parangtritis. Menikmati senja di pantai, bermain ombak, di bermain pasir, berlari lari kecil dan mengabadikan dalam bentuk foto. Tentang keromantisan kita berdua. Ada cinta terpendam dalam diri kita berdua.

"Sayang, saya pengen foto siluet dengan background nya pantai dan matahari tenggelam di ufuk barat"

Saya mengiyakan apa yang menjadi permintaan dari perempuan cantik tersebut. Beberapa kali harus mengulang foto supaya mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan, saat telah siap ada yang lewat. Berhenti, mengulang pose kembali. Dan ketika sudah tinggal klik  saya malah mencet vidio bukan foto. Dari kejadian remeh temeh tersebut kita tertawa lepas. Tanpa beban terlintas, sebab ternyata bahagia itu sederhana. Sederhana cinta kita, kebersamaan kita.

Berjalan diatas pasir, bermain ombak, kita bercerita banyak hal, kita berbicara, dari hati ke hati, dari kata ke bahagia. Jika hari ini adalah milik berdua. Sesekali kita berbicara mesra, senyum mengembang di antara kita.

"Sayang hari ini bahagia kan?"

"Bahagia sekali"

Meskipun saat itu senja mulai tenggelam, langit mulai temperam. Namun senyum kita makin mengembang. Padahal senja itu kita belum sempat istirahat dari sebuah perjalanan panjang. Inilah bahagia telah mengalahkan segalanya.

"Sayang, terima kasih ya sudah memberikan kebahagiaan,"

Di pantai Parangtritis terukir romantis, dan cinta kita, bahagia kita, kasih sayang kita, biarlah diri kita masing masing yang mengetahui. Sebab cinta kita adalah misteri. Cinta kita hadir sebab pembiasaan, kebersamaan. Dan sefrekuensi untuk saling mengisi dan memahami.

Saat kita bersama tentu ada sesuatu yang menyeruak dalam diri kita, inikah sebuah kebahagiaan? atau perasaan lainnya. Atas sebuah kepercayaan jika saya akan melindungimu, jika saya akan menjagamu, jika saya akan tetap membahagiakanmu. Dari situlah kita makin dekat, kita saling menyayangi, kita saling menjaga diri. Seperti halnya cinta ada dan tiada akan tetapi semua bisa dirasakan.

Melalui hal hal sederhana yang seringkali kita lakukan bersama, cinta itu tumbuh dan makin hari makin berlabuh. Sebab perjalan cinta satu dengan yang lainnya tak sama, begitu juga dengan bahagia. Bahagia kita, cinta kita tak bisa disamakan dengan bahagia orang lain. Sebab cinta datang hari hati dan sanubari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun