Mohon tunggu...
Nia Fatimatus Sholichah
Nia Fatimatus Sholichah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Introvert

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sisi Lain Media Sosial

31 Mei 2023   20:40 Diperbarui: 31 Mei 2023   20:54 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosial Budaya dan Lifestyle. Sumber Ilustrasi: FREEPIK

Media sosial adalah salah satu bentuk dari kemajuan teknologi. Media sosial sendiri dapat didefinisikan sebagai platform digital yang memfasilitasi penggunanya untuk berkomunikasi dengan pengguna lain melalui berbagai cara, seperti tulisan, gambar, video, dan lain sebagainya (Umam, 2021). Di zaman serba digital ini, mustahil jika masih ada orang yang tidak mengetahui media sosial karena media sosial dianggap sebagai suatu hal penting yang perlu untuk dimiliki seseorang. Hal ini disebabkan karena media sosial memiliki peran besar dalam penyebaran informasi di era serba digital ini.

Kegunaan media sosial sangatlah luas, apalagi di zaman sekarang kita membutuhkan suatu platform yang dapat menyediakan segala bentuk informasi yang ada. Dalam bidang bisnis misalnya, kita dapat dengan mudah membangun dan menjalankan bisnis baru melalui media sosial. Kita juga dapat memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk mempromosikan barang atau jasa kita sehingga bisnis kita akan lebih mudah berkembang.

Tidak hanya di bidang bisnis, media sosial juga menyediakan berbagai informasi yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari kita. Kita bisa mengetahui berita atau kabar-kabar yang tengah terjadi dan diperbincangkan oleh masyarakat (Sari, 2019). Dari manfaat-manfaat ini saja, kita dapat mengetahui bahwa media sosial adalah platform digital yang sangat berguna. Selain itu, manfaat media sosial sangatlah luas, apalagi jika kedepannya platform digital ini lebih dikembangkan.

Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa media sosial memiliki berbagai dampak positif yang sangat bermanfaat bagi penggunanya. Namun, media sosial juga bisa memberi dampak negatif pada penggunanya. Kita pasti tahu bahwa semua yang berlebihan tidaklah baik, begitu juga dengan media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi diri kita. Mulai dari penyakit fisik seperti mata minus, sampai gangguan mental seperti gangguan tidur atau insomnia, depresi, insekuritas, dan lain sebagainya.

Gangguan mental merupakan kondisi kesehatan yang mempengaruhi perasaan, pikiran, dan suasana hati. Gangguan mental memiliki banyak jenis, mulai dari depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan, PTSD, bipolar, dan lain sebagainya. Gangguan mental ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik, biologis, psikologis, dan faktor lingkungan yang lain.

Pada Januari 2022, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191,4 juta orang atau setara dengan 68,9 persen dari total populasi. Di balik banyaknya pengguna media sosial di Indonesia, tidak sedikit dari mereka yang mengalami gangguan mental karena penggunaan media sosial sendiri. Karena itulah pada tulisan ini, saya akan mencoba menganalisis dampak negatif terutama perihal gangguan mental yang disebabkan oleh penggunaan media sosial.

(Sujarwoto, Tampubolon, & Pierewan, 2019) Menjelaskan bahwa berdasarkan studi-studi sebelumnya, hubungan antara media sosial dan kesehatan mental terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif. Sebagian studi atau penelitian mengindikasi jika penggunaan media sosial seperti Twitter dan Facebook yang dapat memberi dampak positif pada kesehatan mental. Melalui media sosial, seseorang bisa mendapatkan dan meningkatkan dukungan sosial dan kontak sosial. Melalui kontak sosial yang terjadi lewat media sosial, seseorang bisa merasa terhubung dengan orang lain. Adanya kontak dan dukungan sosial tersebut bisa menjadi faktor yang bermanfaat bagi kesehatan mental seseorang. Tetapi sebagian studi yang lain beranggapan bahwa media sosial memberikan pengaruh negatif terhadap kesehatan mental penggunanya. Pengaruh negatif tersebut dapat berupa depresi, gangguan tidur, insekuritas, dan lain sebagainya.

(Pittara, 2022) Mendefinisikan depresi sebagai gangguan yang mempengaruhi suasana hati di mana hal ini ditandai dengan hilangnya minat terhadap suatu hal yang disukai. Depresi berkaitan dengan penggunaan media sosial karena intensitas penggunaan media sosial dapat menjadi faktor penyebab depresi. Faktor psikososial menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan depresi. Faktor psikososial sendiri terdiri dari faktor psikologis dan faktor sosial. Distorsi kognitif merupakan pemikiran negatif terhadap diri sendiri, apa yang dimiliki, dan hal- hal yang akan datang. Distorsi kognitif ini adalah salah satu faktor psikologis dari munculnya depresi. Kegiatan membandingkan diri sendiri dengan orang lain secara tidak adil merupakan salah satu bentuk dari distorsi kognitif. Banyak orang yang berpikiran bahwa dirinya tidak sebanding dengan orang lain, apa lagi melalui media sosial peluang untuk membandingkan diri ini sangatlah terbuka.

(Vogel, Rose, Roberts, & Eckles, 2014, h. 207) Menerangkan bahwa saat melihat konten yang dibagikan oleh orang lain, maka dapat memunculkan rasa untuk membandingkan konten tersebut dengan konten diri sendiri. Hal yang dibandingkan ialah kelebihan orang lain dengan kelemahan diri sendiri. Perbandingan sosial ini dapat memberi pengaruh buruk seperti rasa rendah diri sehingga kita menganggap diri kita tidak sepadan dengan orang lain. Pengaruh buruk inilah yang merupakan salah satu faktor psikologis dari munculnya depresi. Tidak hanya depresi, media sosial juga memiliki dampak negatif yang lain.

Dampak negatif lainnya dari penggunaan media sosial adalah cyberbullying. Cyberbullying merupakan suatu tindakan negatif yang dilakukan oleh suatu kelompok tertentu atau seseorang kepada orang lain dengan cara mengirimkan gambar, pesan teks, foto, dan lain- lain yang bertujuan untuk merendahkan dan melecehkan orang tersebut. Cyberbullying umumnya berbentuk suatu ujaran kebencian yang dilontarkan oleh seseorang terhadap orang lain. Cyberbullying di media sosial sering kali dilakukan secara tidak sengaja. Kebanyakan orang yang melontarkan ujaran kebencian terhadap orang lain menganggap hal tersebut sebagai suatu hal yang remeh. Namun berbeda dengan orang yang menerima ujaran tersebut yang akan merasa bahwa dirinya tidak cukup baik di mata orang lain. Tetapi banyak juga cyberbullying yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan ingin menjatuhkan dan menyerang orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun