Mohon tunggu...
NIA FITRIAAYU
NIA FITRIAAYU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Administrasi Publik Universitas Hang Tuah Surabaya

hobi saya olahraga dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kualitas Pelayanan Administrasi (Analisis Kualitas Pelayanan Administrasi Posyandu di Kantor Desa Keraton, Krian, Sidoarjo)

8 Desember 2022   12:08 Diperbarui: 8 Desember 2022   12:25 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Posyandu sebagai salah satu fasilitas yang diberikan oleh pemerintah merupakan upaya untuk menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan meningkatkan angka kelahiran. Pelayanan yang ada diutamakan bagi masyarakat luas terutama kelompok khusus yaitu ibu dan balita. Program Posyandu menggunakan pendekatan partisipatif masyarakat agar mereka dapat menolong diri mereka sendiri dalam upaya pemecahan masalah kesehatan yang dialaminya. Ditengarai bahwa kegiatan di Posyandu, setelah krisis ekonomi menimpa Indonesia pada tahun 1998 sempat "tenggelam". Hal ini disebabkan oleh karena menurunnya dukungan pemerintah terhadap posyandu dan berdampak pada penurunan pelayanan posyandu yang cukup signifikan yaitu dari 54 % pada tahun 1998 menjadi 40 % pada tahun 2000. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan posyandu juga masih belum maksimal.               

Penurunan kegiatan posyandu berdampak buruk pada pada pemahaman orang tua mengenai pentingnya imunisasi untuk anak dan balita. Dan sebagian besar ibu balita (95,7 %) tahu tentang arti KMS, tetapi mereka jarang menggunakan informasi yang ada di dalam KMS untuk mengambil tindakan yang berkaitan dengan kesehatan anak (Sumber : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013).

Secara umum dapat digambarkan bahwa pelaksanaan kegiatan posyandu dibeberapa daerah termasuk di Kota Sidoarjo sudah berjalan dengan baik. Di Posyandu yang tersebar di kelurahan Kraton, dengan sampling posyandu camar di RT 04/ 05 yang telah kami lakukan penelitian dengan persentase target imunisasi lengkap untuk bayi yang dilakukan melalui posyandu sudah 96 % tercapai, kunjungan bayi baru lahir (KN) 48,46%, kunjungan ibu hamil (K4) 41,34 %. 

Di Kelurahan Kraton pelaksanaan kegiatan posyandu dengan sistem 5 meja sudah berjalan dengan baik. Jumlah balita yang berumur 0-6 bulan sebanyak 1,54% dan yang berumur diatas 6 bulan sebanyak 98,46% dari keseluruhan jumlah balita. Balita yang datang keposyandu 82,25% dan 52,01% balita rata-rata BB naik.

Menurut Goetsch dan Davis (1994) dalam Tjiptono (2003:4) yaitu bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa, yang dikutip oleh Tjiptono (2003:27-28), berhasil mengidentifikasi sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas jasa dimana dalam perkembangan selanjutnya kesepuluh faktor tersebut dapat dirangkum menjadi hanya lima dimensi pokok. Kelima dimensi pokok tersebut meliputi:
a.Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
b.Kehandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
c.Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staff untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
d.Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff serta bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
e.Empati (emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para masyarakat.

Bukti langsung (tangibles) atau bukti fisik, yaitu kemampuan Posyandu Camar untuk menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan, kemampuan prasarana dan sarana fisik juga keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan oleh pemberi jasa. Untuk menunjang kelancaran dan menjamin kualitas suatu pelayanan, perangkat keras maupun perangkat lunak merupakan hal sangat vital, karena itulah seharusnya instansi yang bergerak dalam pelayanan masyarakat dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Diharapkan dengan adanya peralatan tersebut pelayanan yang diberikan oleh posyandu dapat semakin baik dan maksimal. Peralatan tersebut berupa perangkat keras, seperti meja, kursi, ruang tunggu, loket, tv, perangkat lunak seperti komputer dan aplikasinya. Tetapi tidak tercipta pada posyandu camar yang terkesan diabaikan oleh pemerintah setempat.

Penulis : Nia Fitria A.P

Universitas Hang Tuah Surabaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun