Mahasiswa PMM 2 Inbound UPI Mengunjungi Sanggar Seni Saung Angklung Udjo

Kegiatan Modul Nusantara kali ini terletak di Saung Angklung Udjo berlokasi di Jalan Padasuka 118 Bandung tepat pada tanggal 6 November 2022, kali ini ada 3 kelompok yang ikut dalam kunjungan ke Saung Angklung Udjo. 

Pendiri Saung Angklung Udjo adalah Udjo Ngalagena pada tahun 1966, Beliau memiliki seorang guru yang bernama Daeng Soetigna yang merupakan salah satu pelopor dalam memperkenalkan Angklung pada seluruh delegasi negara pesrta Asia-Afrika.

Selain itu beliau juga menjadikan Angklung sebagai alat untuk menyatukan para pemimpin negara peserta dan mencipatakan perdamaian melalui kerja yang kompak dengan cara memimpin para pimpinan dunia dengan menjadi dirigen permainan angklung. 

Momen itulah yang menjad pertunjukan Angklung yang pertama kali mendunia dan menorehkan nama Daeng Soetigna yang tak terpisahkan dari Konferensi Asia-Afrika.

Dokpri

Saung Angklung Udjo (SAU) adalah sanggar tempat menampilkan seni tradisional budaya khas Jawa Barat dan sebagai laboratorium belajar. 

Saung angklung ini mampu menarik para wisatawan untuk mengunjungi tempat ini karena kaya akan budaya loka, selain itu keseragaman alam, dan kicauan burung yang mampu menumbuhkan kegembiaraan anak-anak dalam pementasan angklung. 

Pertunjukan yang dipentasakan anak-anak generasi bangsa sangatlah memukau disertai dengan keahlian-keahlian yang berbeda dalam memainkan angklung selain itu ada tarian-tarian dari berbagai macam daerah yang ditampilkan sehingga membuat para penonton tidak cepat bosan karena pertunjukan yang menarik dan kren tersebut.

Keistimewaan dari SAU ini adalah para pengunjung dapat belajar secara langsung bagaimana cara memainakan Angklung yang baik sehingga menghasilkan bunyi yang bagus. 

MC yang bertugas saat itu bernama The Erika dimana beliau mengajarkan dan memandu cara memaikan Angklung yang baik dan benar sehingga menghasilkan lagu yang bagus, pada saat para pengunjung memainkan Anklung mereka bisa merasakan suara Angklung digoyang dengan tangan mereka karena alat musik ini menebar bunyi indah yang khas sekaligus menebarkan kebahagiaan.