Mohon tunggu...
Nia NurKhumaeroh
Nia NurKhumaeroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait. (Hidup itu bagaikan secangkir kopi, Jika kalian tidak bisa menikmatinya yang dirasakan hanyalah pahit)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sunyiku Melewati Batas Awan

5 Desember 2020   10:45 Diperbarui: 8 Desember 2020   15:33 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Terisak lara nan duka

Tiap hari dirundung pilu

Hanya mampu diam membisu

Sedih hati melihat Bumi Pertiwi

Berbagai peristiwa datang menghampiri

Oh Tuhan....

Inikah bentuk dari teguranmu

Mengahadapinya seakan tak mampu

Kapan semua usai

Kapan semua berlalu

Setahun tak terasa

Dibalik bayang-bayang Corona

Tujuan hidup seakan meredup

Berjalan tanpa arah 

Hanya mampu ku berpasrah

Semoga selalu aman Bumi Pertiwi

Sampai anak dan cucuku nanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun