Mohon tunggu...
Ni Kadek Evi Putri Desianti
Ni Kadek Evi Putri Desianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate student of Public Health, Airlangga University. Someone who is interested in health, education, and self development.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anda Bingung Bagaimana Cara Mengatasi Stres? Tenang, Berikut adalah 5 Cara yang Bisa Anda Coba!

9 Juni 2022   15:02 Diperbarui: 9 Juni 2022   15:20 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan merupakan aset berharga bagi manusia. Kesehatan bagaikan baterai pada sebuah jam. Tanpa adanya baterai, sebuah jam tidak bisa berfungsi. Begitu pula dengan manusia yang tidak bisa beraktivitas secara efektif apabila tidak dalam kondisi yang sehat. Kesehatan tidak hanya semata-mata tentang fisik, tetapi juga kesehatan mental. Dewasa ini, salah satu masalah kesehatan mental yang sering pada remaja adalah stres.

Stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental atau psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Beberapa penyebab stress pada remaja, seperti aktivitas akademik maupun non akademik yang padat, kecemasan terhadap masa depan, kurang istirahat, hubungan yang kurang harmonis dengan keluarga, atau masalah dengan teman. Salah satu dampak dari stress adalah sulit untuk mengelola emosi dan fokus terhadap sesuatu sehingga lebih mudah untuk mengalami perubahan perasaan dan menurunkan produktivitas. 

Melirik dari dampak yang ditimbulkan dari stres pada remaja, berikut adalah 5 cara yang ditawarkan untuk mengurangi stres:

1. Mendengarkan Musik

Dewasa ini, mendengarkan musik menjadi budaya dari para remaja. Menurut mereka, musik dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, meredam stres, dan membuat perasaan menjadi tenang. Selain itu, musik juga biasanya dijadikan sebagai salah satu terapi relaksasi karena mendengarkan musik dapat mengurangi pelepasan hormon kortisol dalam tubuh. Menurut Chlan (1998), musik dengan tempo lambat sekitar 60 beat/menit, seperti musik klasik, new age, serta musik religious dapat memberikan efek menenangkan. Selain itu, Campbell (2002) menjelaskan bahwa musik dengan tempo lambat dapat memperlambat gelombang otak menuju gelombang otak yang menandakan ketenangan, menstabilkan pernafasan, denyut jantung, denyut nadi dan tekanan darah. 

2. Olahraga

Olahraga dapat menjadi salah satu aktivitas untuk mengurangi stres karena olahraga merangsang hormon endorphin. Hormon endorphin berfungsi untuk memberikan rasa tenang, mengurangi ketegangan, dan mengurangi rasa sakit. Hormon tersebut akan menggantikan hormon stres sehingga membuat emosi lebih stabil, suasana hati lebih baik, dan tubuh menjadi lebih rileks. Olahraga yang teratur dapat menurunkan hormon kortisol dan epineprin serta meningkatkan hormon norepineprin sebagai antidepresan. Anda dapat melakukan berbagai jenis olahraga, seperti berjalan, berlari, bersepeda, berenang, yoga, tai chi, badminton, tenis, menari dan dance.

3. Aroma Terapi 

Mencium minyak esensial atau aroma terapi dapat membantu mengaktifkan pusat emosional otak yang mempengaruhi kadar hormon dan mengatur sistem saraf yang menyebabkan relaksasi. Beberapa rekomendasi aroma terapi yang bisa dicoba, seperti rosemary, lavender, dan kenanga. Rosemary dapat menurunkan kadar kortisol sehingga kecemasan dan stres menurun. Kemudian, lavender mengandung senyawa linalool yang terbukti menurunkan tekanan darah dan mengurangi kecemasan. Aroma lavender juga memberikan perasaan tenang sehingga menenangkan sistem saraf dan meningkatkan suasana hati. Sementara kenanga bermanfaat untuk meningkatkan mood dengan meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh. Sebuah studi menemukan bahwa menghirup aroma terapi kenanga atau mengoleskannya ke kulit dapat meningkatkan harga diri, meningkatkan ketenangan, mengurangi stres, dan membantu mengatur pernafasan serta detak jantung.

4. Mengonsumsi Makanan Manis

Dilansir dari nationalgeographic.co.id, penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi makanan manis atau mengandung gula dapat menurunkan jumlah kortisol di dalam tubuh dan merangsang pelepasan hormon dopamin dan serotonin. Pelepasan hormon tersebut dapat meningkatkan perasaan bahagia dan senang sehingga stres menurun. Akan tetapi, porsi dalam mengonsumsi makanan manis juga harus diperhatikan dan dikelola dengan baik karena jika berlebihan dapat menyebabkan berat badan naik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun