Mohon tunggu...
Niko Hukulima
Niko Hukulima Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta dan Aktivis Credit Union Pelita Sejahtera

Hidup terlalu singkat untuk disia-siakan. Berusaha untuk lebih baik hari demi hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SDK Watuwawer

16 Maret 2022   14:30 Diperbarui: 26 Mei 2022   23:06 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak SDK WAtuwawer sedang baca buku sumbangan dari Jakarta. (dokpri)

Menuju hari "H" seminar bertema; PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN, Upaya Penibgkatan Mutu Pendidikan menyongsong pembelajaran abad 21 dan Era Revolusi Industri 4.0 dalam Dunia Pendidikan  dan pemanfaatan media Berbasis Teknologi Dalam Pembelajaran, panitia lokal makin sibuk. Segala persiapan focus pada penyelenggaraan acara tersebut. Para pembicara, dalam hal ini team dari Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng dipimpin langsung oleh Bruder Stanis Guna, SVD, Kepala Program Studi (Kaprodi) Bahasa  Inggris UNIKA Santo Paulus Ruteng, sudah tiba. Pembicara lain yaitu bapak Daniel Meran Lejab, sudah siap di tempat.

7556359a-ffa3-4259-893c-2e66f3d00ce3-6231910280a65a59da45b292.jpg
7556359a-ffa3-4259-893c-2e66f3d00ce3-6231910280a65a59da45b292.jpg
Mengapa Tema Ini Di Pilih.

Sudah hampir 2 tahun dunia mengalami pandemi Covid-19 dan nyaris mengubah seluruh tatanan kehidupan manusia di segala bidang kehidupan, termasuk didalamnya dunia pendidikan. Adanya kebijakan untuk melakukan work from home (WFH), social and physical distancing, megharuskan masyarakat tetap di rumah saja, bekerja, beribadah dan belajar dari rumah. Kondisi demikian menuntut lembaga pendidikan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran.

Dengan dihapuskannya Ujian Nasional, belajar di rumah melalui aplikasi tertentu, kuliah daring, bimbingan dan seminar daring merupakan contoh pelayanan bidang pendidikan yang mempercepat penerapan pendidikan era Revolusi Industri 4.0. Hal  ini menuntut peran penting teknologi dalam bidang pendidikan di tengah pandemi Covid-19, para tenaga pendidik dan peserta didik diharapkan dapat menyesuaikan diri dan memanfaatkan teknologi agak proses ini tetap berjalan.

Bagi kebanyakan tenaga pendidik di daerah, terutama di kampung kita, ini menjadi tantangan besar. Betapa tidak, selain insfrastruktur jaringan yang belum memadai, tantangan lain yang tidak kalah penting adalah perangkat teknologi yang memungkinkan proses ini berjalan. Semakin tinggi kebutuhan, semakin tinggi pula spesifikasi alat yang di butuhkan. Maka semakin mahal pula harga yang harus dibayar. Disinilah letak permasalahannya.

Menunggu sampai siap? Rasanya kita akan ketinggalan kereta. Maka pilihan kita adalah apapun yang terjadi, mari kita mulai. Kita memiliki beberapa orang dengan kapasitas yang mumpuni, selain juga memiliki jaringan yang luas. Melalui merekalah diharapkan saudara-saudari kita di kampung memiliki kesempatan yang sama, mengakses teknologi sebagai media pembelajaran agar dalam situasi pandemi seperti yang kita alami sekarang ini, proses pembelajaran tetap berjalan sesuai rencana.

Yubileum Sebagai Momentum.

Tahun ini, SDK WAtuwawer akan memasuki tahun Intan berdirinya. Tepatnya 75 tahun berdiri. Sekolah sederhana ini, telah menghasilkan ribuan, bahkan mungkin jutaan lulusan yang tersebar diberbagai pelosok negeri, bahkan dunia. Tidak saja alumni, para pendidik yang pernah singgah dan berkarya di sekolah ini, tak terhitung jumlahnya. Mereka dengan segala keterbatasannya, telah membaktikan diri mereka dengan tulus dan iklas hati untuk desa Atakore, terutama untuk anak-anak didik. Ada yang sudah berpulang, ada yang sudah amat sepuh, sudah pensiun dan kembali pulang ke daerah asal, bahkan ada yang masih aktif. Rasa suyukur dan Bahagia, dari merekalah bkini anyak alumni yang justru menggantikan tongkat estafet menjadi pendidik di sekolah ini.

Beberapa hari lalu, kita baru saja menyaksikan, seorang alumni, dilantik menjadi kepala sekolah di sekolah ini juga. Selamat untuk ibu Odis Wawin. Tentu ini sangat membanggakan kita semua, lebih-lebih para pendidik yang barangkali dalam diam, terharu menyaksikan momentum ini. Salah satu dari banyak pendidik tersebut adalah pak guru Kon Tukan dan ibu yang setelah pension kemudian kembali Tua Kepa, kebetulan ada di dalam WAG Atakore dan sering-sering ikut memberi saran. Terima kasih pak guru dan ibu, yang sudah membaktikan diri untuk anak-anak desa Atakore puluhan tahun yang lalu. Kami selalu mengenang kalian dalam doa kami.

Apa Yang Harus Kita Lakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun