Mohon tunggu...
Ngudi Tjahjono
Ngudi Tjahjono Mohon Tunggu... Dosen - Menyukai menulis dan menggambar

NGUDI TJAHJONO. Lahir di Lumajang tanggal 22 Maret 1960. Bekerja sebagai dosen di Universitas Widyagama Malang. Menekuni bidang Transportasi, Ergonomi dan Lingkungan Hidup. Menulis dan melukis adalah kegemarannya. Menjadi motivator spiritual dan pengembangan sumberdaya manusia adalah panggilan hatinya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Prinsip Keseimbangan di Alam

10 Agustus 2022   14:19 Diperbarui: 10 Agustus 2022   14:57 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Memahami istilah "keseimbangan" biasanya melibatkan setidaknya dua pihak yang berada pada posisi berlawanan. Namun tidak selalu demikian, karena ada beberapa kasus yang tidak harus dipahami sebagai dua pihak yang berseberangan. 

Contohnya, sebuah meja yang berkaki tiga akan menjadi tidak seimbang jika salah satu kakinya patah. Beban meja didukung oleh ketiga kakinya secara merata, yaitu beban meja dibagi tiga. Ketika salah satu kakinya patah, maka sepertiga beban ini tidak ada yang menanggungnya. Akibatnya meja tersebut akan terguling. Pada saat itulah terjadi ketidakseimbangan itu.

Seimbang, secara sederhana, biasanya dipahami seperti timbangan barang yang terdiri atas dua lengan, kiri dan kanan. Pada saat kedua lengan itu diberi beban yang sama beratnya, maka dikatakan seimbang. Ketika berat bebannya tidak sama, maka dikatakan tidak seimbang. Pengertian ini benar, namun tidak hanya seperti itu.

Untuk memahami lebih lanjut, marilah kita simak ayat Al Qur'an berikut ini!

"(Dzat) yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang (cacat)?" (Q.S. Al Mulk [67]: 03)

Sekali lagi, memahami keseimbangan bukanlah sekedar sama berat antara lengan kanan dan lengan kiri seperti pada timbangan. Namun lebih dalam dari itu.

Untuk mudahnya saya berikan sebuat contoh. Ke dalam sebuah gelas dituangkan air panas mendidih. Air panas akan membuat bahan gelas memuai. Namun, gelas itu pun juga berusaha untuk bertahan agar tetap kuat, jangan sampai pecah. Pada peristiwa ini ada dua kekuatan yang bekerja, yaitu:

  • Kekuatan air panas untuk merusak gelas (daya rusak).
  • Kekuatan gelas untuk bertahan (daya tahan).

Pada peristiwa ini, kondisi yang mungkin terjadi adalah:

  • Jika daya tahan lebih besar dari daya rusak, maka gelas akan tetap utuh.
  • Jika daya tahan sama dengan daya rusak, maka gelas masih tetap utuh, namun genting (kritis).
  • Jika daya tahan lebih kecil daya rusak, maka gelas akan pecah.

Pada kondisi (1) dan (2) disebut seimbang, sedangkan pada kondisi (3) disebut tidak seimbang. Kondisi seimbang adalah kondisi aman (stabil), sedangkan kondisi tidak seimbang adalah kondisi kerusakan (ketidakstabilan atau labil). Dua kekuatan (daya) ini, secara potensial, ada di dalam alam secara makro maupun mikro.

Contoh potensi daya pada diri manusia:

  • Pada fisiknya ada potensi daya untuk merusak dan ada potensi daya untuk bertahan.
  • Pada jiwanya ada potensi daya untuk merusak (egoisme, nafsu) dan potensi daya untuk bertahan (iman, hati, akal sehat).

Fenomena keseimbangan ini ada pada apapun di alam ini, seperti: benda-benda mati, makhluk hidup, lingkungan hidup, tubuh dan jiwa manusia, kehidupan keluarga, kehidupan sosial, kehidupan bernegara dsb. Kondisi seimbang meliputi kestabilan, kedamaian, kemapanan, kebahagiaan dan sejenisnya. Kondisi tidak seimbang meliputi kerusakan, kehancuran, musibah, penderitaan dan sejenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun