Mohon tunggu...
Angga Ardiyansyah
Angga Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja Bebas

Seorang mahasiswa yang mencoba mencurahkan pemikiran dan mengabadikan hidup, pengalaman hingga opini melalui tulisan dengan sejelas mungkin. Semoga tulisan yang dihasilkan dapat dicerna dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kodrat Nyai

30 Agustus 2022   07:47 Diperbarui: 30 Agustus 2022   07:51 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Gundik (Sumber: Republika.co.id)

Kodrat Nyai

Oleh Angga Ardiyansyah

Masuknya kolonialisme alhasil munculnya segala duduk perkara,

Pun munculnya para Nyai yang tak hanya mengurus rumah tangga,

Melainkan juga tidur dengan para penguasa secara terpaksa,

Hingga tampaknya telah melahirkan tanpa kesaksian warga Hindia Belanda.


Secara nyata, pergundikan telah melampaui penindasan berlapis,

Bukan hanya kuasa patriarki yang menindas,

Melainkan mencakup gender, kelas hingga ras,

Menjadikan humanisme tandas, tuntas, terampas.


Sayangnya, penguasalah yang mengepal seluruh aturan,

Andai saja kala itu hukuman bergantung pada korban,

Tentu nasibnya sudah jelas: hukuman mati jatuh menamatkan riwayatnya,

Meskipun kehidupan yang merana dan lumpuh tanpa daya tak menghantuinya.


Syukurlah revolusi telah tersua,

Terima kasih pada para pahlawan yang telah berjasa,

Mengangkat warga yang terpuruk dalam asa,

Harapannya, semoga tidak ada lagi kolonialisme yang kedua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun