Mohon tunggu...
Angga Ardiyansyah
Angga Ardiyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja Bebas

Seorang mahasiswa yang mencoba mencurahkan pemikiran dan mengabadikan hidup, pengalaman hingga opini melalui tulisan dengan sejelas mungkin. Semoga tulisan yang dihasilkan dapat dicerna dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hedonic Treadmill: Kebahagiaan yang Tidak Ada Ujungnya

8 Juni 2022   21:26 Diperbarui: 19 Juni 2022   19:47 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wonderliv.com

Kebahagiaan memang sesuatu yang selalu diimpikan, akan tetapi pernahkah kalian merasa kebahagiaan yang kalian alami hanya berlangsung sesaat atau hanya sekedar tawa lepas saja bahkan cenderung selalu merasa kurang?

Mungkin ada baiknya kita berkenalan dengan istilah Hedonic Treadmill atau Hedonic Adaptation yang mungkin sering kita alami tapi tidak kita sadari.

Pengertian Hedonic Treadmill

Jika kita bedah perkata, Hedonic berarti mengarah pada mencapai kesenangan atau kebahagiaan. Sedangkan Treadmill merupakan suatu alat yang umumnya digunakan untuk berjalan atau berlari tanpa berpindah tempat.

Jika kita kaitkan dari hasil bedah perkata, Hedonic Treadmill merupakan sebuah upaya untuk mencapai kebahagiaan dan merasakan kebahagiaan tersebut tetapi kebahagiaan yang dirasakan bersifat tetap/hanya diam di tempat meskipun kita sudah mencapai apa yang kita inginkan.

Oleh karena itu, banyak sekali orang (terutama anak muda) yang meyakini bahwa dengan meningkatkan gaya hidup mereka maka akan semakin meningkatkan rasa bahagia mereka. Padahal kenyataannya adalah hal tersebut hanyalah kebahagiaan semu yang membuat selalu tidak puas sehingga sulit merasakan bahagia dan berujung pada usaha mendapatkan suatu keinginan dalam rangka mencapai kepuasan yang tak ada ujungnya.

Contoh Hedonic Treadmill

Contoh yang paling sering kejadian seperti terdapat kondisi dimana seseorang ketika gaji/penghasilannya naik, maka tingkat kebutuhannya juga ikut naik (gaya hidupnya naik). Bahkan bisa jadi cenderung selalu merasa kurang dalam memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, dalam hedonic treadmill seseorang tidak akan pernah bisa membagi penghasilannya untuk berbagai prioritas dalam bentuk persenan baik itu tabungan, kebutuhan pokok, investasi dan sebagainya. 

Adanya "penyakit" yang namanya hedonic treadmill seseorang akan selalu merasa kurang dan kurang terus dengan kebutuhan yang harus dilengkapinya. Semestinya penyakit demikian harus segera dihilangkan dari pola pikir dan perilaku, karena ini akan mengganggu kehidupan manusia baik kehidupan pribadi hingga berdampak pada kehidupan orang lain jika semakin parah.

Bisakah Kita Menghentikan Hedonic Treadmill?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun