Mohon tunggu...
Ngalor Ngidoel
Ngalor Ngidoel Mohon Tunggu... Freelancer - Travellers

Travelling Everywhere Anytime till you drop www.ngalorngidoel.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Chai Kue, Cemilan Buka Puasa Khas Pontianak

20 Mei 2019   18:33 Diperbarui: 20 Mei 2019   18:41 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chai Kue, Cemilan Khas Pontianak (Dokpri)

Kalimantan Barat dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki asimilasi budaya cukup tinggi. Di sini bercampur budaya Melayu, Dayak, dan Tionghoa yang hidup berdampingan sejak beberapa abad lalu. Salah satu hasil asimilasinya adalah kuliner khas Pontianak yang berasal dari Tiongkok dan jarang ditemukan di daerah lain walau sama-sama dihuni oleh keturunan Tionghoa.

Chai Kue, demikian namanya. Awalnya saya sempat berpikir makanan ini seperti cakwe ketika supir rental yang kami sewa menawarkan buka puasa khas Pontianak seperti yang saya pinta. Namun setelah tiba di sebuah warung yang khusus menjajakan cemilan tersebut, pandangan tentang cakwe langsung buyar karena tidak ada mirip-miripnya sama sekali.

Karena penasaran, saya pesan dua macam sekaligus, rasa goreng kriuk dan rasa goreng pedas.  Bentuknya sendiri ternyata lebih mirip dim sum, cuma dalemannya diisi salah satu antara bengkuang, keladi, dan daun kucai. Kulitnya agak lebih tebal dari dim sum cuma rasanya hampir sama, sepertinya tepung pembuatnyapun sama. Ukurannya seperti cireng, tidak terlalu besar seperti bakpau namun juga tidak terlalu kecil seperti dim sum.

Rasa kulitnya agak netral, tidak seperti dimsum yang agak terasa aroma ikannya, tidak terlalu manis tidak juga asin. Lebih enak memang bila disajikan dengan sambal kecap atau kuah pempek daripada dimakan langsung, agak sedikit hambar. Namun bagi yang sudah terbiasa rasanya enak saja, apalagi disajikan pas menjelang buka puasa, rasanya nikmat tiada tara.

Cara memasaknya dikukus terlebih dahulu, setelah matang baru digoreng, dibakar, atau diberi rasa sesuai dengan pesanan. Ada beberapa rasa lain seperti saus tiram, bakar, lada hitam, almond, goreng kulit telur, dan hot plate. Setelah itu baru disajikan dalam piring berisi lima buah Chai Kue dalam satu porsinya. Bisa juga kita pesan satuan namun hanya tersedia yang kukus saja. Enaknya Chai Kue memang disajikan sebagai cemilan, bukan lauk pauk untuk teman makan nasi.

Sayangnya saya salah pesan terutama untuk yang goreng kriuk karena tidak disediakan sambal dan hanya diberi kremes sebagai pelengkap kriuknya. Sementara yang rasa goreng pedas baru dikasih sambal kecap. Ini baru nikmat karena makannya sambil dicocol ke mangkuk sambal kecap yang diberi irisan cabai merah. Satu buah pasti kurang, jadi isi lima seporsi itu memang pas buat cemilan saat berbuka puasa.

Cemilan ini agak unik karena hanya ada di Pontianak dan Kalbar saja. Saya belum pernah menemukan dijual di daerah lain sepanjang pelancongan saya ke berbagai tempat di seluruh Indonesia, termasuk negeri tetangga. Kalau bakpau atau cakwe sudah banyak beredar dimana-mana, termasuk juga dim sum atau makanan sejenisnya yang berasal dari negeri tirai bambu dan tetangganya tersebut.

Mungkin di tempat lain isinya bisa divariasikan, tidak hanya bengkuang, keladi, dan kucai saja, tapi juga bisa diisi daging atau ayam. Rasanyapun bisa dimodifikasi tidak hanya goreng kriuk atau lada hitam saja, tapi bisa juga manis pedas, asam manis, atau telor asin misalnya. Bentuknya bisa juga divariasi seperti bakpau atau dim sum, namun tidak mengurangi rasa netral yang menjadi ciri khas Chai Kue.

Kalau sedang berada di Pontianak, jangan lupa mampir ke resto atau kedai yang menjual cemilan ini. Rasakan sensasinya apalagi saat berbuka puasa, ditemani es kelapa muda atau es lidah buaya yang juga menjadi ciri khas minuman Pontianak. Di sini lidah buayanya berbeda dengan daerah lain karena ukurannya besar dan bisa dimakan seperti nata de coco. Selamat mencoba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun