Mohon tunggu...
Ngafit
Ngafit Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Trust Me, I'm a Taxation Students & Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teruntuk Kamu, Dewi Hindun...

4 Desember 2019   00:44 Diperbarui: 4 Desember 2019   00:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taukah kamu kalau hatiku galau, tak tau harus melangkah. Sejak kejadian itu, ketika aku menginjakan kaki di Jogjakarta, aku coba menghubungimu. Kamu menjawab panggilan suaraku, dan suaramu itu benar-benar membuka memori lama dalam pikiran. Aku tak bisa berlama-lama di Jogjakarta, karena aku harus bekerja dan melanjutkan tugasku sebagai seorang mahasiswa dan karyawan.

Sesampainya saya disini, saya masih terngiang suara kamu. Hal ini membuatku mencoba untuk menelusuri jejak kita berkomunikasi via chat WhatsApp dan Messenger Facebook. Oh tuhan, ternyata semua jejak dan kenangan itu masih tersimpan rapi. Ku coba baca satu per satu, dan sambil mendengarkan lagu saat aku mendekatimu dulu, yaitu lagunya Cakra Khan 'Harus Terpisah' dan Lagu karangan Yovie yang Berjudul 'Galau'. Ternyata alunan lagu dan memori chat kita semakin membuat aku jadi galau.

Aku coba memberanikan diri untuk menghubungimu lagi, dan sangat sulit mendapatkan respon dari kamu. Tapi aku tidak menyerah begitu saja, aku coba berbagai cara dan mencari tutorial di internet cara mendekati seorang wanita. Dan aku menemukannya, salah satunya adalah coba menawarkan makanan kepada wanita yang kita suka. Tentu aku langsung mencoba cara ini, dan kamu meresponya walaupun lama. Tapi anyway tq banget kamu mau menerima makanan itu, dan aku tentu tidak akan bosan untuk melakukan itu untuk kamu. Jika memang kamu merasa risih, maafkan aku, karena aku melakukan itu supaya aku bisa dekat denganmu dan mengenalmu lebih jauh seperti dulu.

Aku coba membuka lembaran lama beberapa tahun silam. Masih terngiang jelas ketika kamu memilih saya untuk menjadi wakilmu di bendahara DGK, suatu organisasi ke-pramukaan tingkat SMP. Aku si sama sekali tidak menyangka kalau kamu akan memilih aku. Dari organisasi tersebut kita menjadi lebih dekat dan lebih akrab lagi karena kita mau nggak mau harus sering berkomunikasi. Sudah pasti hal ini akan menimbulkan rasa berbeda diantara kita. Aku si tidak tau bagaimana perasaan kamu, yang pasti aku lebih suka dan menjadi begitu tertarik padamu. Rasa yang tidak kesampaian waktu itu masih terus ingin aku lanjutkan untuk lebih dekat denganmu sampai sekarang.

Dewi hindun, sahabat lamaku yang tidak mungkin akan hilang dari memori di otakku, mungkin ini lucu ya, tapi aku pun nggak tau aku harus bagaimana. Mungkinkah kamu sekarang sudah memiliki lelaki untuk mengisi relung hatimu di hari-hari kedepan ?. Jika memang belum ada, tolong jangan tutup dirimu untuk aku. Tetapi jika sudah ada, biarkan aku tetap menjadi sahabat kamu. Aku ingin dekat denganmu karena kamu itu orang yang baik dan yang pasti senyuman kamu begitu manis. Apalagi ketika kamu tidak pernah melepaskan hijabmu, ini sungguh membuat hati ini menjadi begitu kagum padamu.

Oh ya aku hampir lupa. Aku ingin bilang ke kamu "Bila cintaku ini salah, hatiku tetap untukmu dan akan sukar untuk berubah"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun