Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah Stunting, Cerdaskan Indonesia!

29 Januari 2023   08:40 Diperbarui: 14 Februari 2023   16:10 2428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cegah Stunting, Cerdaskan Indonesia!

Sebuah opini dr. Ngabila Salama, MKM

- Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta

- Sekretaris Umum Dokter Alumni SMANDEL Jakarta

- Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta

- Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI

- Ibu tiga orang anak

Setelah diajak rapat 27 Januari 2023 kemarin oleh Ibu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Widyastuti, MKM, mengenai stunting, hati saya tergerak mempelajari lebih jauh dan menuangkan gagasan menjadi sebuah narasi. Tentunya opini saya ini sangat awam, tidak seperti para ahli, stakeholders, tenaga kesehatan yang bertahun atau puluhan tahun sudah berkutat dengan stunting. Sebagai dokter yang sangat concern dengan kesehatan masyarakat berikut saya sampaikan pandangan saya terkait stunting.

Dua kunci pencegahan stunting adalah konsumsi protein hewani dan deteksi dini masalah gizi di setiap siklus kehidupan bayi, balita, calon ibu (posyandu, program kesehatan anak sekolah).

Menyelesaikan stunting = menyelamatkan bangsa dari jurang kebodohan. Ancaman besar gangguan kognitif anak sebagai generasi penerus bangsa. Pencegahannya punya cerita sangat panjang dari mencegah anemia remaja, ibu hamil, pastikan gizi anak cukup 1000 hari pertama kehidupan (dalam kandungan sampai dengan 2 tahun sesudah lahir). 

Indonesia memiliki target Indonesia Emas pada tahun 2045. Yang lahir tahun 2023 akan menjadi generasi produktif tahun 2045. Kementerian Kesehatan RI mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia / SSGI pada 25 Januari 2023 bahwa prevalensi balita stunting di Indonesia turun dari 24,4 % pada tahun 2021 menjadi 21,6 % pada tahun 2022. Jakarta sendiri proyeksi prevalensinya sebesar 14,8 %, no.2 terendah sesudah Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun