Mohon tunggu...
Nurul Furqon
Nurul Furqon Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Nama saya Nurul Furqon, saya berasal dari kabupaten Sumedang, riwayat pendidikan saya SDN Babakandesa, SMPN 1 Cibugel, SMAN Situraja. Dan sekarang saya menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjawab Covid dengan Moral

2 Juli 2021   22:46 Diperbarui: 2 Juli 2021   23:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjawab Covid dengan Moral

Sudah setahun lebih covid menghantui kehidupan manusia, dengan berbagai polemik yang ada, kekhawatiranlah yang selama ini menyelimuti kita, kita tahu bahwa kita merindukan aktivitas normal, pergi ke kampus dan belajar bersama teman, namun nyatanya di pengjujung tahun ajaran baru ini, bukanlah kabar baik yang kita dapat, tetapi angka Covid yang meningkat, setahun lebih ini terlalu sia-sia jika dihabiskan hanya oleh rasa lelah, ada banyak pelajaran yang seharusnya kita dapatkan, diantaranya adalah moralitas.

Dengan adanya perubahan baru pada kehidupan manusia, itu mendorong manusia pada meningkatnya kualitas hidup, katakan saja cuci tangan ketika datang ke setiap tempat, setahun lebih kita melakukan itu maka itu menjadi ajang pembiasaan pada kita, sehingga mencuci tangan menjadi ringan, ini menggambarkan bahwa kesehatan dan kebaikan adalah kebersihan, dimana dan sebagai apapun, jadilah orang bersih, baik bersih dari bakteri maupun perbuatan buruk, percayalah dunia ini kotor.

Saya mengambil sebuah narasi, mungkin saja Tuhan mengharuskan manusia memakai masker, bukan hanya karena Covid karena Covid adalah wasilah dari Tuhan untuk memberi tahu kita tentang suatu hal, mungkin saja masker merupakan pesan tersirat bagi kita, bahwa polusi di dunia ini sudah terlalu banyak, kadar oksigen sudah menipis, karena pohon-pohon habis ditebang, kendaraan penghasil polusi dimana-mana, limbah bisa kita dapati dengan mudah sekarang, naas manusia lebih memilih memakai AC ketimbang menanam ulang pohon-pohon yang telah mereka tebang.

Sekarang mari kita berbicara moralitas, kita sudah terlalu jauh terpecah belah, tenaga kesehatan sudah kehabisan tenaganya, pemerintah sudah berupaya sekuatnya, tetapi masyarakat telah bosan dengan covid, bukan bosan karena sudah lama, tapi bosan karena terlalu banyak kepentingan, berita-berita mengejar trafik, oknum-oknum pemerintah menggunakan Covid sebagai proyek mencari uang, apalah daya masyarakat kecil yang mencari uang saja harus mati-matian, untuk pergi ke kampus sebelah saja harus melewati penjaga, tetapi disisi lain konser dimana-mana, ketimpangan ini terlalu kontras.

Budaya baru terbentuk karena Covid, sebagai mahasiswa di Fakultas Budaya, tentu mempelajari bagaimana budaya terbentuk dan berkembang, dahulu kala kita yang memakai masker itu hanyalah orang tertentu dan disaat-saat tertentu saja, tapi sekarang semua orang memakai masker, dimana pun dan kapan pun, itu semua karena adanya faktor alam yang baru, yaitu dunia sedang menghadapi pandemi, dorongan sosial akan memaksa semua orang untuk memakai masker, sehingga lama-kelamaan kita semua akan terbiasa, dan menjadi sebuah hal yang lazim untuk dilakukan, ya memakai masker adalah hal yang lazim.

Dengan dorongan sosial ini, maka memakai masker menjadi sebuah bagian dari etika kita sebagai mahluk sosial, orang yang memakai masker sekarang adalah orang yang memilki moral, terlepas dari kita mengerti medis atau tidak, tapi pada nyatanya sekarang moralah yang seharusnya bergerak, tenaga kesehatan sudah kehabisan tenaga, maka jangan tambah beban mereka, di sekeliling kita ada banyak orang yang takut dengan corona, saking takutnya ada orang disampingnya tidak memakai masker ia merasa terganggu, perilaku manusia dikatakan benar menurut etika adalah ketika manusia tidak mengganggu manusia lain, begitu pun sekarang memakai masker adalah benar karena adanya kenyamanan orang lain, dan tidak memakai masker adalah salah karena mengganggu orang lain.

Terima Kasih

Salam dari Penulis

Nurul Furqon

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun