Mohon tunggu...
Nurul Furqon
Nurul Furqon Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Nama saya Nurul Furqon, saya berasal dari kabupaten Sumedang, riwayat pendidikan saya SDN Babakandesa, SMPN 1 Cibugel, SMAN Situraja. Dan sekarang saya menjadi Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Globalisasi di Era Revolusi Industri 4.0

1 Agustus 2020   07:00 Diperbarui: 9 Juni 2021   09:10 5345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Globalisasi di Era Revolusi Industri 4.0. | Dok. pribadi

Perkembangan sosial budaya sangat pesat dan beragam karena dipengaruhi latar belakang kehidupan masyarakat yang berbeda-beda, perbedaan tersebut seperti perbedaan suku, ras, agama, ideologi, politik, ekonomi, kultur wilayah dan lain-lain. Secara umum perbedaan kehidupan masyarakat disebabakan oleh faktor individu, sosial, dan alam.

Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali unsur-unsur budaya yang telah melekat dan terintegrasi satu dengan lainnya. Unsur-unsur budaya yang dimaksud, yaitu Bahasa, kesenian, sistem kemasyarakatan atau organisasi, religius, teknologi, sistem pengetahuan atau pendidikan, dan sistem mata pencaharian. Unsur-unsur budaya tersebut mempunyai peran yang sangat besar bagi perkembangan sosial budaya karena karakter dari masing-masing individu dibentuk disana.

Globalisasi merupakan sebuah tantangan besar yang harus dihadapi oleh semua Negara dalam mempertahankan kebudayaannya.

Baca juga: Digitalisasi Perikanan Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0

Di  era revolusi industri 4.0 ini globalisasi akan meningkat lebih pesat karena dengan adanya teknologi yang memudahkan mobilisasi informasi menjadi lebih cepat dan mudah, data dari suatu Negara akan tersebar ke seluruh pelosok. 

Hal tersebut menjadi sebuah ancaman yang sangat besar bagi budaya-budaya lokal kusunya budaya-budaya yang ada di Indonesia, karena masyarakat-masyarakat Indonesia kususnya para remaja adalah pengguna aktif media sosial. 

Mereka akan sangat mudah terpapar globalisasi karena mereka akan lebih tertarik pada budaya luar dibandingkan budayanya sendiri, para remaja selalu menganggap apa yang bersumber dari luar lebih ber-gengsi. Dan dengan begitu budaya lokal akan kehilangan peminatnya.

 Dengan adanya Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) akan mampu menjawab tantangan globalisasi di era revolusi industri 4.0. Zaman yang akan dipenuhi oleh serba digital hanya bisa diimbangi dengan kemampuan memahami digital itu sendiri. 

Baca juga: Sosial-Humaniora di Era Revolusi Industri 4.0: Relevan atau Basi?

Revolusi industri 4.0 ini menuntut kita untuk faham teknologi dan mengendalikan globalisasi. Ketika kita tidak bisa memenuhi tuntutan tersebut maka kita akan gagal dan jatuh, tetapi ketika kita bisa maka kita akan berhasil dan maju.

Revolusi industri 4.0 membawa kesempitan dan kesempatan secara bersamaan. Ketika digital semakin berkembang akses daring menjadi lebih mudah. Informasi akan tersebar kemana-mana dengan cepat dan mudah ditemukan. Hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya globalisasi. Disinilah kesempatan kita untuk maju. Kita bisa menggunakan media digital untuk menyebarluaskan budaya kita. sehingga dunia akan mengenal budaya kita yang beragam itu dan tertarik pada budaya kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun