Mohon tunggu...
Jeanny Ivones
Jeanny Ivones Mohon Tunggu... -

saya adalah anak ayah ibu saya...Kuliah di School of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University saya punya blog juga di wordpress bisa visit di http://nezfine.wordpress.com email : nesfine@gmail.com, nesfine@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Album Kenangan, SMS, dan Alfan

23 Maret 2012   19:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1332531173720130000

Kisahku selanjutnya adalah bagaimana sebuah album kenangan sekolah menjadi perantara untuk merencanakan pertemuan kami selanjutnya.

Sore itu, sepulangnya aku dari rumah nenekku, aku duduk-duduk saja didepan rumah menikmati waktu senja. Iseng-iseng aku membuka hp ku dan mengaktifkan lagi nomorku. Sesuai dugaanku, akan banyak sekali sms yang masuk.

Mataku terbelalak ketika membaca salah satu sms dari nomor yang tak kukenal.

“Musuh terbaikmu dan teman terbaikmu adalah masalah.”

Hah, ini nomor siapa, pikirku sejurus kemudian. Ini kan kata-kataku, kata-kata pamungkasku, siapa orang ini. Berani-beraninya mengutip kata-kataku. Oh ya, Oh my God..kata-kataku ini kan aku tulis dalam buku kenangan. Siapa gerangan?? Pada saat itu, aku sama sekali tidak berpikir bahwa itu adalah dia. Ku beri tahu kawan, aku punya teman sekelas bernama Bhadawi panggilannya Bedeb,. Bedeb ini orangnya memang iseng dan gokil habis. Nah, kupikirlah Bedeb lah yang melakukan keisengan itu padaku karena Bedeb tau aku orang yang tidak suka dibercandai tentang tulisan-tulisan idealisku.

Dengan gesit dan cepat, blash blash blash...emm kok seperti itu ya bunyinya. Bukan-bukan..dengann suara keras yang khas saat tangan mengetik di papan tombol HP. Mungkin kretek kretek kretek..heheheehe.

“ Bedebah lu, heh Bedeb, gak sah guyon kamu. Dasar Bedebah. Maksudanya apa nih, sapa iki Bedebah kan?” baca kawan..aku berkata demikian pada Alfan, yang sama sekali tak tau maksudnya. Mungkin jika orang itu bukan Alfan, dia pasti akan marah. Ulala, justru sebaliknya. Akhir-akhirnya baru aku tau kenapa saat itu dia mau membalas sms ku meski aku berkata demikian. Alasannya sangat polos dan klise, karena semata-mata dia belum pernah di sms gadis macam seperti itu. Polos sekali bukan.

Kembali lagi ke kisah sms tadi.

“ hahahha, bedebah. Kamu mau tahu siapa aku?.” Waaahhh dia membalas demikian membuat sensor-sensor saraf penasaranku berdiri. Aku ini orang yang tidak suka penasaran.

“Lha ini siapa?” kata-kata yang biasa diucapkan oleh orang yang mendapat sms nyasar.

“ aku anak smasa, kalau mau tau coba periksa buku kenangan, disana ada nomor hpku kan, kamu akan tau siapa aku.” Itulah jawaban sms dari alfan.

Ha? Siape lu dengan pedenya berkata demikian., pikirku. Ini bocah siapa sih, kok tega-teganya membuat teka-teki tak bermutu kepadaku. Aku yang sudah penasaran stadium kronis ini segera mencari album kenanganku demi mencari nomor iseng dan sialan itu yang telah membuatku penasaran. Uhh, masa aku disuruh cari-cari nomor diantara ratusan. Aku segera membuka album kenanganku, kulihat disana ada foto guru-guruku, aku berhenti sejenak untuk mengenang mereka. Ah, nomor itu. Aku buka lembar demi lembar. Sampai pada lembar kelas soulmate1, itu kelas unggulan. Disana aku lihat teman-temanku, dan aku sama sekali tidak peduli dengan alfan disitu. Kemudian lembar berikutnya, dan lembar berikutnya. Lembar ketujuh membuatku terpana dan terbelalak sekaligus membuatku sedikit kaget. Hah!! Ini ...nomor ini. What??? Ini kan nomor alfan, jadi alfan yang..aku tidak percaya.

Aku panik. Kalian tahu kenapa aku panik? Ya, aku panik karena itu alfan. Karena alfan sudah aku kata-katai dnegan BEDEBAH. Aku pun tidak percaya dengan apa yang aku tulis di sms. Aku tidak menyangka bahwa alfan akan sms aku demikian. Setelah aku sadar dari panikku, segera-segera aku sms dia dan meminta maaf. Harus cepat minta maaf sebelum terlambat. Aku pun mengiriminya sebuah sms yang intinya aku minta maaf karena kupikir itu adalah si Bedeb teman sekelasku. Dan aku juga menyampaikan terimakasih karena sudah membaca kata-kata idealisku. Kuduga dia akan acuh dan sedikit tersinggung saat kukatai bedebah waktu itu.

Dia, setelah aku tau siapa dia, dia malah eksis sekali mengirimi aku sms. Mungkin karena saat itu tidak ada teman wanita atau bagaimana aku tak tau. Sejak saat itu aku keranjingan dengan sms-sms darinya. Kuakui waktu itu aku sama sekali tidak tertarik padanya lantaran aku masih punya pacar.

Aku ingat dulu dia pernah sms padaku untuk bertanya padaku tentang arti hidup bagiku.

“menurutmu apa sih arti hidup itu?” begitu sms nya.

“ Hidup itu adalah perjuangan.” Aku jawab begitu.

“aku suka jawabanmu, kalau aku bilang hidup itu adalah kerja keras.” Jawabnya. Yang suatu waktu aku baru sadar di album kenangan pun dia menulis testimoni bahwa “Hidup = Kerja keras.”

Seiring berjalannya waktu, dia sms aku menanyakan tentangku, hobiku, dan dia pun memberi sedikit perhatiannya padaku. Dari situ aku tau bahwa dia suka makan nasi goreng, aku juga tau bahwa dia lelaki pemalu, karena pada saat itu dia iseng meneleponku hanya untuk menanyakan aku suka nasi goreng apa..hahahhaha ..begitu dia tertawa, setiap bicara dan bertanya padaku, selalu dia tertawa. Aku tau dia sedang gugup berbicara dengan lawan jenis. Begini-begini aku pun paham soal lelaki. Hehehhee.Kami memutuskan untuk memiliki panggila masing-masing. Dia memanggilku adek dan saat itu aku memanggilnya kakak, kak alfan.

Sepenggal kisah menarik dan tak terlupaka dalam hidupku hanya karena album kenangan dan sms...ini adalah awal rencana dari pertemuan kami yang kedua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun