“Jangan menunggu waktu yang sempurna untuk memulai. Mulailah agar waktu Anda jadi sempurna.” – Napoleon Hill
Saya tidak pernah menyangka, rencana saya membangun usaha pensiun justru membawa saya resign lebih awal. Sejak awal saya meniatkan diri: ketika usia pensiun tiba, saya ingin tetap produktif. Maka saya mulai membangun toko online produk pertanian sistem dropship sesuai hobi. Tapi, ternyata, sebelum usia pensiun datang, saya lebih dulu mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai desainer grafis di sebuah media cetak. Saat itu, usia saya baru 35 tahun, masa kerja setelah 7 tahun.
Mimpi yang Justru Mengubah Arah Hidup
Semula, toko online pupuk ini hanyalah “proyek masa depan”. Tapi semakin saya pelajari, semakin saya sadar: mengapa harus menunggu pensiun, jika bisa dimulai dari sekarang?
Saya tinggal di daerah semi-urban yang dikelilingi oleh petani dan lahan pertanian. Keluhan soal pupuk mahal, produk langka, dan minimnya akses informasi menjadi hal yang sering saya dengar. Saya mulai mencari tahu tentang peluang bisnis pupuk organik. Ternyata, ini pasar yang luas, stabil, dan punya permintaan berulang (repeat order).
Kemudian saya menemukan sistem dropship, sebuah metode usaha tanpa perlu stok barang dan modal besar. Saya hanya perlu menjalin kerja sama dengan supplier terpercaya, seperti perusahaan produk pertanian dan peternakan, dan memasarkan produk mereka melalui toko online serta media sosial.
Modal Kecil, Risiko Rendah, Tapi Butuh Ilmu
Salah satu alasan saya berani terjun lebih awal adalah karena saya tahu, saya bisa menggunakan modal ilmu dan pengalaman kerja sebagai desainer grafis. Saya bisa membuat konten promosi sendiri, mulai dari desain brosur digital, katalog produk, hingga feed Instagram yang menarik.
Namun saya sadar, usaha tidak bisa hanya mengandalkan desain. Maka saya mulai belajar digital marketing: cara membuat copywriting yang menjual, teknik SEO, riset kata kunci, sampai mengelola akun marketplace dan WhatsApp Business.
Menurut Laporan We Are Social 2024, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 224 juta orang, dan lebih dari 65% konsumen mencari produk pertanian melalui online marketplace. Fakta ini meyakinkan saya bahwa usaha ini sangat relevan di era digital.